Aku menatap #halimun di bola matamu, membunuh ambigu, menuntut teduh yang dulu.
Pada kemarau senja, #halimun menebar duka, aku dan kamu terpisah jeda.
Jika pagi melesap begitu saja, #halimun masih merengkuh dada, merasuk ke telaga mata.
Napasku; #halimun yang merindu aromamu, di tiap pagi nan bisu.
Adapun #halimun; tamparan pilu bagi dentang waktu, saksi jejak-jejak rindu.
Kekasih, jika kau tak lagi di sisi, aku serupa #halimun yang menghantar embun pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')