Tampilkan postingan dengan label My Words. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Words. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Juli 2015

Entahlah...

Entahlah...

Ups, tetiba nulis di blog lagi dan entahlah yang menjadi judul beserta kata pembukanya. Apa yang terjadi setelah sekian lama? Entahlah... Banyak hal. Banyak kejadian. Banyak yang tak bisa dijelaskan dengan kekata. Barangkali, lelah.

Sungguh, mungkin aku memang lelah. Berjalan memutari hari demi hari, bulan demi bulan, yang semakin lama semakin ke sini membuat perasaan tak kentara. Apakah memang harus lelah yang tercipta? Apakah tak ada penyelesaian untuk rumitnya perasaan di dada? Apakah aku, dia, atau siapa?

Entahlah...

Aku tak punya jawaban untuk kehidupan yang kian berlalu ini. Aku juga tak terlalu berharap dengan kejadian-kejadian di depan, berlangsung indahkah? burukkah? Aku... aku... aku pasrah! Bahkan, saat lebaran yang telah lewat seminggu ini, saat ditanya suatu pertanyaan tertentu yang menjurus ke arah kehidupan masa depan, aku bagaikan patung dengan seulas senyum tanpa makna.

Gandengan? Alhamdulillah, ada yang baru meski kadang masih ragu. Sepertinya, dia juga begitu. Huhuhu, aku tak tahu harus menyebut apa perasaan ini. Lagi-lagi, entahlah. Maaf yaaa... Bukan maksudku menganggapmu tak ada atau apalah apalah namanya. Aku hanya masih ragu, atau mungkin tepatnya tak ingin terlalu berharap karena ketakberdayaan hati.

Aaaaarrrgh!!! Apa sih yang aku tulis ini?! Tuhan, seandainya semua kejadian di masa laluku tak pernah terjadi, mungkin aku takkan ragu untuk mengulang hal-hal indah bersama yang lain. Apa aku harus menceritakan semua hal itu? Apa aku harus merobek kenangan yang dulu-dulu? Apa? Apakah tak bisa semuanya dikubur saja? Lalu, hanya hal-hal indah saja yang terjadi untuk saat ini...

Aku tak pernah ingin mempermasalahkan siapapun yang kini ada bersamaku, entah dia orang berada atau tidak. Aku hanya ingin dia menerimaku apa adanya, bukan karena ada apanya. Begitupun aku terhadapnya. Begitupun masa laluku atau masa lalunya. Tuhan, hanya satu pintaku... jika memang dialah jodohku, dekatkan hati ini dengan hatinya, dan sebaliknya. Aamiin.

Rabu, 07 Januari 2015

Hati, Serumit Itukah?!

Hi. Hello. Udah memasuki tahun 2015 aja, apa kabarnya ini blog? Sedih ya tanpa wacana, tanpa kata-kata. Ibarat "mati segan hidup tak mau". Mungkin itu juga yang sedang kualami sekarang. Terlalu banyak hal yang terlewatkan tanpa ada kata pasti. Ini bukan saja tentang hidup, tapi juga tentang hati, serumit itukah?

Sebenarnya ini bukan kisahku, tapi aku hampir pernah mengalaminya. Sebut saja Melati (Mawar terlalu mainstream), ia gadis tulus hati. Ah, tapi tak tega juga menulis kisahnya di sini. Andai saja urusan hidup yang memakai hati itu tidaklah rumit... mungkin bakalan ada 1001 cara untuk menanggulangi masalahnya.

Di satu sisi, berat ke sini. Di sisi lain, berat ke sana. Tak ada titik temu, cuma celah yang dibiarkan menganga tanpa tuju. Tak ada pertimbangan berarti, cuma singgah memorak-porandakan hati. Siapa yang patut disalahkan?! Siapa yang pantas dipertanyakan?! Hati, serumit itukah?!

-__________-"

Rabu, 10 Desember 2014

Jalan Kita


Aku tak bisa menyangkal kalau rasa cemburu memainkan peran besar saat bersamamu. Tapi, apa yang sebenarnya pantas untuk kucemburui? Kau belum sah untukku, aku juga belum sah untukmu, dan lagi... jalan kita masih panjang tak terhitung waktu. Bukannya aku tak ingin mengakhiri hubungan ini dengan sesuatu yang kebanyakan orang tanyakan, sungguh aku sangat ingin! Andai saja waktu memihak kita, a-n-d-a-i s-a-j-a....

Berbicara mengenai jalan, aku bahagia ketika kemarin kau mengajakku pergi ke Jungkat Beach aka Pantai Bedenyut. Betapa angin begitu sepoi menerpa wajahku dan wajahmu. Betapa air begitu riak menyapu dinding hati yang sempat dingin tersebab cemburu padamu. Ah, kalau saja aku bisa mengutarakan kata-kata penuh romansa kepadamu, kau pasti akan geli tertawa melihatku. Cukuplah selama ini menjadi pembacaku, sayang.

Caramu menikmati hidup kadang juga membuatku bahagia, meski setelah hari itu beban kembali kaupikul dengan keras. Ya, kau selalu menyempatkan satu temu di antara hari-hari sibukmu, lelah-lelah tubuhmu. Tak jarang memang, tapi cukup untuk menghibur hati yang lelah tersebab rindu. Detik ini pun, aku rindu! Aku harap kau selalu baik-baik saja di sana, mengumpulkan rezeki untuk langkah hakiki. Aamiin Allahumma Aamiin....

Dan, aku harap ini bukanlah perjalanan terakhir. Aku masih ingin menuai waktu bersamamu, menua bersamamu. Seiring perjalanan itu, semoga semuanya berlangsung penuh sukacita. Kalaupun dukacita menghampiri langkah kita, semoga hati ini tetap tabah menghadapi cobaan-Nya. Kau pasti tahu, kita sama-sama telah mengalami cobaan dari masa lalu. Kau juga pasti mengerti, apalah arti cerita cinta tanpa bumbu-bumbu? ^-*




Selasa, 25 November 2014

Aku Lelah, Bu

Diamku tak perlu kautanya, 
aku hanya tak ingin melihatmu kecewa.
Mungkin pikirmu memang baik-baik saja, 
sedang di kepalaku penuh akan makna.
Kadang, aku ingin riuh di pelukmu, 
menceritakan dukaku yang teramat dalam di sisimu.
Oh, Ibu... memandang putih di rambutmu membuatku urung. 
Aku bisa apa selain murung?
Sulit bagiku untuk percaya, 
sebegitu rumit jugakah kisah di balik hidup yang fana?
Jika Ibu ingin coba mengertiku, mengapa tak sedari dulu?
Aku lelah, Bu. 
Aku lelah mencari kasih sayang 
yang tak pernah nyata bagi separuh jiwaku...

Minggu, 05 Oktober 2014

Eid Mubarak

Happy Eid Mubarak semuanya. Mohon maaf lahir dan batin ya. Maafkan klo Shie udah jarang nulis lagi. Maklum, lagi mencari kesibukan dunia nyata. Ntar klo udah nggak sibuk lagi, pasti main-main kok dengan tulisan lagi. Doakan aja ya. Love you all, miss you all, hhe ^-*


Minggu, 07 September 2014

Apakah Ada?

Kamu yang dulu, memang bukan kamu yang sekarang. Begitu halnya dengan aku. Kehidupan telah banyak menemui perubahan, meski di kedalaman hatiku masih berkata... aku mencintaimu apa adanya. Tapi apa daya jika rasa itu enggan menemukan jawabannya, tempat labuhannya.

Kamu yang dulu, harusnya telah tertinggal jauh di dasar ingatan. Harusnya tak muncul kembali menyemai rasa yang tak berkesudahan. Pun tak berkepastian. Dan jikalau aku bertanya, bagaimana rasamu akhir-akhir ini... apakah ada aku di kedalaman hatimu? A-p-a-k-a-h a-d-a?

Entahlah! Gelengan kepalaku mungkin begitu kuat hingga kau menyadari, lagi-lagi lari! Sungguh, aku tak mengerti... mengapa rasa ini hanya indah di awal saja? Tidakkah akan menjadi indah untuk selamanya? Tidakkah akan menjadi cerita yang selalu bisa kita bagi bersama?

Entahlah! Barangkali, camar di ujung senja merutuki aku. Mau-maunya dihajar oleh dasar ingatan yang karat. Mau-maunya dimainkan rasa yang tak kenal syarat. Sebab yang kutahu, rasa cinta nan tulus memang tumbuh tanpa alasan, dan tak harus memiliki sebagai syarat akhirnya.

Kamis, 31 Juli 2014

Still Into You

Goodbye, July...

But I don't wanna say goodbye to someone, to you. Yeah, it's right! Of course it's always right! Cause I love you just the way you are. You make me crazy, more and more. I don't think to erase you from my heart. It's just make me crazy again. I'll miss you so badly...

Entah apa yang kutulis setelah sekian lama aku tak pernah menulis di lembar blog ini. Aku rindu menulis, a-p-a s-a-j-a, meski nyatanya kerinduanku padamu tak lebih dari yang kaubayangkan. Itu jelas, sangat jelas tergambar dari setiap kata yang kutulis. Menandakan bahwa kau adalah salah satu inspirasi terbesar di dalam tulisanku. Menandakan bahwa buih rindu kepadamu takkan pernah ada habisnya untuk dibahas dan diceritakan. Apa kau marah? Bilang saja jika itu yang kaurasakan. Aku tak apa, aku tetap seperti yang kau kenal. Tak perlu mengerti perasaanku karena kau memang tak pernah mengerti. Tak perlu kau tatap mataku lebih dari tiga detik atau seberapa lama kau bisa bertahan, sebab kebersamaan kita hanyalah bagai dua insan yang hanya sebatas sekelabat bayangan.

Harus kunamakan apa hubungan kita? Temankah? Sahabatkah? Pacarkah? Apa??? Sampai detik ini, aku tak bisa menjawab jika semua orang menanyakannya padaku. Bahkan kau selalu berhasil mengalihkan pembicaraan jika tiba-tiba aku mulai bertanya arti hubungan kita. Pernah aku menyudahi semuanya, membenamkan wajah di atas kegembiraan dunia, senyumku hilang tak berarah. Salah siapa? Kau? Tidak! Aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa, sebab mencintaimu bukan kesalahan yang kubuat-buat. Mencintaimu adalah pertanda bahwa Tuhan menitipkan satu kegembiraan atas sebuah rasa. Meski lagi-lagi harus kutampik bahwa kegembiraan tak pernah datang sendiri, ia selalu bersama kesedihan. Kesedihan. Kesedihan.

Membayangkan Juli yang akan berakhir, aku tak peduli! Kegembiraan yang tak pernah datang sendiri pun, aku tak peduli! Sebab bertemu denganmu di akhir Juli ini membuatku berarti. Membuatku kembali merasakan datangnya cinta yang tak kenal logika. Memang iya! Logikaku mati manakala kau ada di hadapanku. Logikaku tak bekerja dengan baik manakala kau memetik senar gitar di sampingku. Bahkan setelah pertemuan yang harus diakhiri perpisahan, logikaku masih sama, mati dan tak bekerja dengan baik. Aku mencintaimu, menggilaimu dalam setiap detik yang kuhabiskan untuk berpikir dan menulis tentangmu. Berkata selamat tinggal kepadamu hanya meruntuhkan airmataku. Maka dari itu, aku tak mau lagi berkata 'goodbye'.


To you, I'll say... still into you.

Sabtu, 18 Januari 2014

Sebuah Masa Lalu

Ketika kau dihadapkan pada masa lalu,
apa pilihan yang pantas ada di benakmu?
Mengingatnya sebagai luka atau pelajaran untuk masa depan?

Urusan jodoh memang telah digariskan Tuhan,
tapi seberapa mampu kita menjemputnya,
seberapa kuat menahan godaan dari masa lalu itu...

Sungguh, masa lalu memang tetaplah masa lalu.
Tapi jika kita berhasil melewati semua itu,
hidup bukan lagi masa lalu tapi kini dan nanti.

Setidaknya, itulah pelajaran yang dapat kuambil
dari membaca novel Cinta Tak Sempurna,
ketika sebuah masa lalu tidak mudah dimaafkan.

Dan kini, mari sejenak merenungi diri,
entah lewat puisi atau sepatah kata yang coba menyemangati diri.
Sebab masa laluku juga harus kulalui.


Special thanks for Mr. @jonru

Kamis, 07 November 2013

Percakapan Subuh

Ada yang berdenyut saat memikirkanmu. Ialah sisi kepalaku. Begitu juga otak yang slalu bekerja keras menyelaraskan pikiran. Ah, kamu! 

"Kapan selesainya ini?" tanyamu dari dalam kepalaku. Sembari mengetuk-ngetuknya bak tokol tua. Lagi-lagi, kamu! Tak bisakah diam sebentar?!

Aku sadar diri, kok. Lebih tepatnya aku memikirkanmu. Takkan kubiarkan kau kosong begitu saja. Tunggulah sebentar. Nanti kau akan kutulisi.

"Kapan selesainya ini?" tanyamu lagi. Kali ini, kau berkacak pinggang seraya menggemeretakkan gigi. Sungguh, itu membuatku ngilu.

Percakapan subuh denganmu tak membantu banyak. Maka kutinggalkan kau tergeletak di sudut meja. "Aku mau salat dulu, ya!" tukasku lalu pergi.  

Selasa, 05 November 2013

Met Tahun Baru Islam 1435 H


Alhamdulillah, akhirnya kita memasuki awal tahun baru Islam. Tepatnya di tanggal merah hari ini, Selasa (05.11.13). Seperti biasa, tak ada perayaan yang begitu berarti sebab perayaannya khusus di dalam hati saja. Sembari mengingat-ingat apa yang udah kita lakukan selama setahun ini. Ya, setidaknya selalu berusaha untuk menjadi lebih baik di tahun berikutnya.

Di Pontianak sendiri, perayaan tahun baru Islam dirayakan dengan arakan atau pawai anak-anak bernama Pawai Ta'aruf. Pawai ini dilangsungkan sehari sebelum tahun baru guna menyambut kedatangan hari tersebut. Sebenarnya nggak hanya anak-anak aja yang ikutan, orang dewasa juga boleh. Tapi yaaa emang kebanyakan anak-anak sih, hehehe...

Ini dia foto yang kudapat dari @pontianakite


"Meskipun tanpa kembang api, meskipun tanpa diwarnai dengan dansa-dansa, kuyakin tahun baru Hijriah lebih bermakna dari acara tahun-tahun baru serupa. Selamat Tahun Baru Hijriah,  Kuucapkan untukmu dengan senyum terindah.

Satu tahun sudah berlalu dan entah berapa banyak dosa yang aku tumpuk atau entah berapa banyak pahala yang aku dapat.. tak bisa kuhitung-hitung karena hanya sang Khalik yang mengetahuinya, hanya ada satu do’a yang aku selalu panjatkan padaNya, "Ya Rabb, berilah hamba kesempatan dan bimbinganMu untuk bisa menjalani tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dan berilah hamba tambahan usia yang barokah...Aamiin..."

Sabtu, 17 Agustus 2013

CurCol di Hari Merdeka

pict from here
Sensitif? Ya, aku sensitif! Mungkin itu yang kurasakan sekarang. Detik demi detik saat kulayangkan pesan padamu. Bahkan padanya yang sebenarnya tak ingin lagi kulayangkan pesan. Dan dalam sekejap mata, ada yang basah di sudut-sudut mataku. Kristal bening itu tak seharusnya meluncur begitu saja!

Dalam hitungan waktu, masa laluku berputar-putar di sekeliling kepalaku. Tak sanggup untuk kuceritakan masa laluku bersamanya. Pun bersamamu yang kini entah ada dimana dan bersama siapa. Perasaan apa ini? Aku tak tahu untuk menamainya, memasukinya lagi pun terasa enggan.

Oh, Tuhan! Kuatkan aku di sisi ini. Bangkitkan jiwaku yang kadang merapuh. Bangkitkan pula tekadku yang kadang melemah. Aku tak ingin menyerah dalam ketakberdayaanku sebagai seorang introvert. Pun seorang yang terlalu peka dengan berbagai hal yang berkaitan dengan hidupku.

Hari ini, hari kemerdekaan untuk Indonesia! Harusnya aku juga merdeka dari masa laluku bersamanya. Pun merdeka dari rasa cemburu yang membabi buta. Bukannya aku takut kehilanganmu, aku cuma tak ingin merasa tersakiti untuk sekian kali. Karena bagiku... mencintai tanpa memiliki itu sudah cukup!

Aku tahu... sangat tahu... tak ada seorang pun di dunia ini yang tak ingin cintanya tak terbalaskan. Begitu halnya denganku. Tapi apalah daya jika Tuhan telah menggariskan semuanya? Tak ada yang sanggup menolak takdir, bahkan jalan hidup yang telah dirancang sedemikian rupa.

Aku, ya... inilah aku! Aku yang pasrah walau tak ingin menyerah. Aku yang lemah walau selalu berusaha menyemangati diri sendiri. Aku yang introvert dan sensitif dari berbagai sisi hidupku walau kadang ingin bangkit dan bisa seperti mereka yang ekstrovert.

Tuhan, Kau lebih tahu segala tentangku. Bebaskan jiwaku. Merdekakan batinku. Karena hari ini, hari kemerdekaan untuk Indonesia! Pun hari kemerdekaan untuk rakyat Indonesia yang jiwanya terkungkung dalam rasa, dan yang batinnya merenung dalam pengharapan suatu waktu.

Aamiin.

Rabu, 07 Agustus 2013

Met Idul Fitri ^_^


Gema takbir telah berkumandang menyeru-Nya
Menandakan hari kemenangan telah datang
Tiada kata lebih indah yang dapat kusenandungkan
Selain... Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H

Selasa, 06 Agustus 2013

Itulah Kau!

pict from here
tak tahu harus berkata apa
tak tahu harus bagaimana caranya
cemburu? sudah tak ada guna
rasa itu kadang begitu hampa
karena kau mempermainkannya
kau bilang suka, sayang, tapi itu bukan hanya untukku saja
ah, mengapa?
bosankah bila kutanya?
atau sudah lelah karena jarak yang memisahkan kita?

membaca isi pesanmu dengan wanita lain
membuatku bertanya-tanya tanpa jawaban
memaafkanmu pun seolah tak mengubah kebiasaanmu
kau... ya, itulah kau!
kau yang suka mengobral kata manis kepada wanita
berbohong demi menutupi kebohongan satu dengan yang lainnya
berjalan berdua tapi hati entah kemana

aku tahu, aku tak sempurna
aku sadar, aku tak pantas untuk siapa-siapa
tapi aku juga butuh cinta
meski kutahu jalannya selalu terjal dan berliku
ah, sudahlah!
berbicara tentangmu takkan pernah ada habisnya
kau... ya, itulah kau!

untuk saat ini, aku tak berharap banyak tentang kita
bagaimana bisa?
jelas saja, kebiasaanmu berpengaruh besar terhadap rasaku
bukannya egois, tapi inilah aku
sedikit banyak... aku memang memberikanmu kebebasan
tapi lebih dari itu, aku merasa was-was
dan terbukti, kan?
bukan satu atau dua yang kau sayangi
mungkin lebih dari itu
yang aku tak pernah tahu karena kebiasaan dan kebohongan rasa

aaaaarrrggh!!!
aku tahu aku tak berhak mengatur hidupmu
tak bisa menolak kala cinta datang di hatimu untuk wanita lain
tapi sudahlah!
jalani saja... ya, jalani saja
bukankah kita tak pernah tahu akhir cerita?

Jumat, 05 Juli 2013

Selamat Pagi!

pict from favim.com @here

Tidurku terlalu awal semalam. Tapi tak apa, aku suka harum tanah basah menyambutku pagi ini. Selamat pagi!

Ada yang jatuh dari dedaun, kini meresap bagai bayangmu. Hei tetesan embun, temani aku!

Dan jangan biarkan aku melupa, "ini hari Jumat." Bukankah terlalu cepat?

"Oh... tentu saja tidak," katamu. Mungkin benar, aku harus menikmati akhir pekanku. Bersamamu, bersamanya yang kutunggu selalu.

Cintaku tertinggal lagi dalam embun pagi. Tuan, bersediakah kau menghampiri? Bercerita, hingga tanya-tanyaku lekas usai.

Minggu, 30 Juni 2013

Go To Pasir Panjang Beach

Kemarin adalah hari yang seru. Aku dan Mama pergi liburan bareng rombongan Tupperware. Ada yang tahu apa itu Tupperware? Tupperware itu produk plastik berkualitas yang cocok untuk menemani segala aktivitasmu. Seperti di post aku yang lalu-lalu, disini nih ... My Love Tupperware ...

Nah, berhubung sang ketua mendapat banyak bonus, kami diajak jalan-jalan alias liburan! Yihaaa ... kebetulan aku lagi bosan di rumah, ikut deh! Lumayan rame, kumpul bareng ibu-ibu yang gosip tentang Tupperware dan produk lainnya, terus kumpul bareng anak-anak yang asyik main di pantai.

Oya, aku sampai lupa kalo aku pergi liburannya ke salah satu pantai yang ada di kota Singkawang, Pantai Pasir Panjang. Setahu aku ya ... pantai pasir panjang itu ada dua, dan aku pergi ke wilayah yang pertama. Jujur aja, aku nggak ingat apakah aku pernah pergi ke pantai ini atau belum ... tapi ...

Aku merasa deja vu
Sesuatu yang sama persis
Tapi entah dimana
Orang-orang tua itu
Anak-anak kecil itu
Dan juga, pantai itu
Meskipun aku tak pernah berada di tempat itu sebelumnya

Aku merasa kenal
Kedekatan dari berbagai sesama
Mendengar canda, tawa
Cerita dari berbagai arah
Dan aku merasa ini mulai aneh
Sesuatu yang terasa ganjil
Ada apa gerangan?

Entahlah, biar saja semua ini mengalir apa adanya
Bersama air pantai
Dan debur ombak yang mencium bibir pantai
Juga sinar-sinar air yang terpancar dari larik-larik matahari khatulistiwa

Pasir Panjang 1 ~ 290613





Larik-larik sinar khatulistiwa
Memancarkan kilau yang begitu nyata
Seperti biru kristal swaloski
Indah, dipandang mata ini

Andai saja kau ada disini
Temani ruang sisi hati ini
Lalu dapatkah kurengkuh kau, Tuan?
Tanpa pernah tersamarkan kilauan

Deburan ombak, lambaian nyiur
Dari sini tak kudengar
Yang terasa hanya aromamu
Aroma rupa-rupa rinduku untukmu

Pasir Panjang 1 ~ 290613



Setelah puas menikmati pantai yang pasirnya sungguh panas dan membuat kaki hitam, kami pulang. And then, pas perjalanan panjang itu, kami singgah di salah satu rumah makan yang terkenal. Namanya Pondok Pengkang/Lempar. Pengkang ini sudah semacam makanan wajib saat kita bertandang ke Pontianak, ckckck ...

Tapi emang iya sih, Pengkang cukup terkenal di Pontianak, khususnya di daerah Peniti. Oya, kuliner khas ini terbuat dari beras ketan yang dibentuk segitiga lalu dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi ebi (udang kering) yang membuat aroma makanan ini menjadi lebih "merangsang".

Cara memasak pengkang ini juga unik loh, dua buah pengkang dijepit menggunakan bambu yang ujung-ujungnya diikat, kemudian dibakar di atas bara api, wow!!! Dan rasanya ... gurih banget! Apalagi jika dicocol dengan sambal kepah khas melayu (sambal dari sejenis kerang yang hidup di hutan mangrove dekat pesisir pantai).

Widiiih!!! Enak abis! Gurihnya pengkang berpadu nyata dengan sambal kepah yang pedas manis. Ish ... ish ... ish ... jangan ngiler ya?! Hahaha ... :D Oke deh, cukup sekian cerita seru liburanku di hari kemarin. Akhir weekend di bulan Juni yang indah ya! Hahaha ... :D

Selasa, 25 Juni 2013

Marhaban Ya Ramadhan

Dua malam yang lalu, bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban. Itu artinya, puasa akan sebentar lagi, kurang lebih 2 minggu saja. Ah, rasanya memang menyenangkan. Apalagi bisa berkumpul bersama dengan keluarga. Tapi kok aku aneh ya? Aku malah ingin merasakan puasa di kota orang, atau sekalian lebaran di sana. Tapi sudahlah... mungkin memang belum saatnya seperti itu. Lagian aku juga masih bingung, apakah akan lanjut di luar atau di sini saja, di kotaku. Yang katanya awal tahun depan dibuka.

Oke oke, aku nggak mau curcol berkepanjangan. Saat ini, aku cuma mau share tentang beberapa ucapan mengenai Marhaban Ya Ramadhan. Sebenarnya terasa ganjil memakai 'Ramadan', karena yang kutahu selama ini selalu menggunakan 'Ramadhan'. Tapi apalah arti sebuah nama, yang penting kan maknanya, iya kan? Sedikit banyak... aku mulai berlajar lah di beberapa grup kepenulisan. Masih belajar dan akan terus belajar, sampai kapan... aku nggak tahu! So... baca aja ucapan di bawah ini ya :)

[1]
Jika qolbu seputih salju, jangan biarkan ia keruh. Jika hati seterang bintang, jangan biarkan ia mendung. Jika pikiran seindah bulan, mari hiasi dengan iman.

[2]
Bila ada langkah membungkus lara. Bila ada kata merangkai dusta. Bila ada tingkah menoreh luka. Kumohon maaf atas semuanya.

[3]
Welcome to Ramadan great sale. Jangan lewatkan obral pahala sebesar-besarnya, diskon dosa sampai dengan 99% + doorprize "Lailatul Qadar" hanya 30 hari. Maafin daku dan Met puasa...

[4]
Fajar Ramadan hampir tiba, penghapus noda sebening embun, penyejuk kalbu, sucikan hati dan bersihkan diri. Selamat menyambut bulan suci Ramadan.

[5]
Saat kita terjaga dosapun tak terhingga. Memohon ampunan dari Yang Kuasa, itulah yang kita pinta. Besok kita telah menyambut bulan puasa yang penuh dengan pahala. Mari kita menanam benih keikhlasan di setiap langkah. Melafazkan dzikir kata. Mengharapkan ridho Allah di bulan yang mulia.  Marhaban ya Ramadan.

[6]
Wajah bercahaya berseri indah karena siraman air wudhu dan sujud di tikar sajadah. Hati yang gundah gulana mengingat dosa yang tak terhingga. Ramadan telah tiba menjemput hati tuk kembali ke fitrah. Keikhlasan beribadah mengharap rindho dan ampunan Yang Kuasa. Seiring kata-kata sebagai pengganti diri, ucap dihaturkan. Marhaban ya Ramadan.

[7]
Terselip khilaf dalam canda. Tergores luka dalam tawa. Terbelit pilu dalam tingkah. Tersinggung rasa dalam bicara. Mari kita saling maaf memaafkan sebelum tiba bulan Ramadan. Semoga kita tetap sebagai saudara dalam satu jembatan, satu doa, dan satu tujuan dalam menuju ridho Allah. Marhaban ya Ramadan.

[8]
Pulang sedanau hari selasa. Pulang pergi naek bukit raya. Sebentar lagi kita puasa. Mohon maaf kalau ada salah kata.

[9]
Ramadan yang penuh berkah telah dekat. Semoga Allah berkenan memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadan ini. Diberi kekuatan, kesehatan, dan kemudahan dalam menjalankan semua ibadah dengan segala kerendahan hati. Mohon maaf lahir dan batin.

[10]
Bentar agik puase. Menyambut Ramadan tibe. Haru rase di dade. Senang di hati rase nak belinang aek mate. Mumpung kite maseh benyawe... kalau ade belebeh cande, telepas kate, telajak bahase, sebelum puase... saye mohon maaf atas segale dose. Semoge kite selalu dalam lindungan-Nye. Aamiin...

Nah, banyak juga ya ucapannya. Ada yang sekedar ucapan biasa, ada juga yang dibuat pantun. Itu ucapan yang kukoleksi dari teman-temanku. Bagus kan? Di bawah ini, ada satu yang menggelitik perasaanku, kangen dengan masa-masa kuliah bersama mereka. Taraaa...

Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis, dan NC6H12O6 jadi asin, hati selalu tertengadah megharap titrasi maaf dari buret hatimu. Marhaban ya Ramadan.

Senin, 17 Juni 2013

Mendung Manja

Mendung menggelayut manja pagi ini
Seolah menutupi keceriaan yang baru saja terjalin
Di hari kemarin, hari pernikahan mereka

Mendung pun seakan luruh menjadi rinai
Serta merta menjadikan nuansa penuh dingin
Dalam pelukan, aku bisa mereka-reka

Aih... ceile! Terbawa arus pernikahan kakak sepupuku kemarin (Minggu, 16 Juni 2013) di rumah keluarga, nggak jauh dari rumah. Cuma berjalan 3 menit, kali... langsung sampai deh. Gegara sibuk bantu-bantu, aku nggak sempat mau posting di blog ini. Baru hari ini deh jadinya, hahay...

But, it's ok beybe! Everything's alright... Oya, ngomong-ngomong soal nikah, kemarin banyak juga yang nikah. Aku kan pergi undangan dengan Masku ke nikahan keluarganya, keponakan gitu deh. Sepanjang jalan, ada berapa janur ya... yang kuhitung? Nggak tau ah, gelap #gaje

Yang jelas, aku turut senang dengan pernikahan mereka. Dan di hari bahagia mereka, cuaca memang turut bahagia dengan cerahnya. And then, hari ini... entah kenapa tiba-tiba aja langit menjadi gelap, hujan pun turun dengan derasnya. Mungkin ada beberapa di antara mereka yang pakai pawang hujan kemarin. Ahaha... jadi aneh ngomong tentang pawang hujan. Tapi emang ada sih istilah itu, buktinya kemarin cerah-cerah aja, dan hari ini... hujannya deras banget! Dingin euy...

Cerita apalagi ya? Oya, abang sepupuku kan ada datang tuh dari Ketapang, bawa istri, anak, dan ibu mertuanya. Anaknya itu lucuuu banget! Gemesin deh, kemarin main sama dia, panggilannya Zio, hohoho.... :* suka aja dengan anak kecil. Berhubung udah tiga hari di Pontianak, Zio mulai kalem dan nggak rewel. Jadinya, mau aja pas kugendong dan ajak main di ayun-ayunan. Menikmati lagu-lagu campursari yang diputar karena nikahnya menggunakan adat orang Jawa. Sederhana aja.

Nggak banyak foto yang bisa kuabadikan, tapi adalah beberapa foto saat aku main sama Zio, hohoho... :*

Jumat, 07 Juni 2013

Not Perfect

Tak boleh terburu-buru
Tak boleh tergesa-gesa
Yang ada cuma sabar
Yang ada cuma teliti

Hmmm akhir-akhir ini banyak banget yang ingin kuikuti, tentunya dalam hal dunia tulis menulis. Entah kenapa ambisiku tentang itu selalu berkoar-koar tanpa kupinta. Entah kenapa pula kadang saking semangatnya sampai lupa pada hal-hal kecil. Kemarin saja kelebihan 1 kata dari jumlah maksimal kata yang ditentukan. Waduh... pokoknya maunya itu perfect, padahal mana ada perfect-perfectnya jika tulisan masih ngawur. Masih belajar ini!

Yaaa doain saja lah yang terbaik, sobat. Nggak ada sesuatu yang mustahil, kan? Nggak ada juga kata terlambat sebelum DL berakhir. Hehehe :) menghibur diri sendiri kali ini. Kali lain juga sering kok, ckckck... Untuk project penulisan lomba novel, aku masih nggak tahu nih mau ngelanjutinnya darimana. Bingung banget! Tulalit deh!

Have a good time aja buat sobat semua ya... 

Senin, 27 Mei 2013

Sebel

Sebel
Sebeel
Sebeeel
Sebeeeel
Sebeeeeel

Pengen teriak teriak
Pengen marah marah
Pengen mukulin orang
Pengen banting barang
Pengen bilang sebeeeeel

Esmosi naek turun kayak jet coaster
Sensitif tingkat tinggi kalau dikacau kacau
Menggalau, merisau, membuat naek darah
Nggak peduli keadaan sekitar yg penting aku
Diperhatiin, dimanjain, dipeduliin, dan dibuatin kata kata manis

Kalau gak bisa
Aku bakal teriak di hati kamu
Mukulin lengan kamu sampai aku puas
Trus, bilang sebel dengan setengah benci
Sebenci esmosi aku yg naek turun di hari hari pms

Jumat, 19 April 2013

Nulis Lagi

Aku jadi semangat nulis, walau kelihatannya belum mahir, tapi tak apalah. Main klik sana sini, aku menemukan suatu warna baru dalam blog-ku. Meski tetap aja, isinya bermacam-macam sesuai selera. Mulai nulis puisi lagi, trus nyoba-nyoba bikin cerita pendek yang sangat pendek, yang disebut Flash Fiction (FF). Di FF ini, batasan tulisannya ringkas, meski nggak terlalu jelas, ya... sekitar 100-500 kata. Kalau cerpen kan lebih dari 1000 kata ya, kalau nggak salah, hehe :)

Nggak terasa hari udah siang aja, saatnya para pria menjalankan ibadah wajib: Shalat Jumat. Dan aku juga ingin menyudahkan tulisanku kali ini, capek juga mengetik walau asik. Tapi buatku, lebih asik menulis walau tulisan dalam kertas itu susah untuk di-share. Ya sudahlah, apapun caranya menulis, aku tetap ingin nulis lagi. Semangat!!! Menuju 2 hari lagi jelang Kartini-Kartono.

.::. Just be yourself .::.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...