Aku
#jenuh, menghitung peluhpeluh, dari pakaian lusuh, bersegera untuk dibasuh.
#Jenuh bukan perkara antara aku dan kamu, tapi waktu.
Dadaku bergemuruh, saat candamu hilang ditelan
#jenuh.
Cuma kata maaf yang terlintas saat kau bilang
#jenuh, sedang hatiku mulai merapuh.
Tatapan
#jenuh berpacu, saling mengadu, tapi tetap saja hati merindu harihari yang lalu.
Adakah
#jenuh paling riuh di dadamu? Mungkin itu aku.
Aku rindu aku yang dulu, bukan serupa
#jenuh, atau retak tak lagi utuh
Kuharap
#jenuh tak mendiamkan waktu, agar dinding hati kita kembali berseru menjemput temu.
Kau begitu angkuh, menebar
#jenuh dibalik rengkuh, airmataku kembali jatuh.
#Jenuh paling menusuk kalbu ialah saat temu bersapa ragu. Bibir kelu. Lidah membisu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')