Ada yang berdenyut saat memikirkanmu. Ialah sisi
kepalaku. Begitu juga otak yang slalu bekerja keras menyelaraskan
pikiran. Ah, kamu!
"Kapan selesainya ini?" tanyamu dari dalam
kepalaku. Sembari mengetuk-ngetuknya bak tokol tua. Lagi-lagi, kamu! Tak
bisakah diam sebentar?!
Aku sadar diri, kok. Lebih tepatnya aku
memikirkanmu. Takkan kubiarkan kau kosong begitu saja. Tunggulah
sebentar. Nanti kau akan kutulisi.
"Kapan selesainya ini?" tanyamu lagi. Kali ini, kau
berkacak pinggang seraya menggemeretakkan gigi. Sungguh, itu membuatku
ngilu.
Percakapan subuh denganmu tak membantu banyak. Maka
kutinggalkan kau tergeletak di sudut meja. "Aku mau salat dulu, ya!"
tukasku lalu pergi.
Semoga setelah sholat, percakapan bisa dilanjutkan ya... hehe
BalasHapusiya, Aamiin...
Hapus