Aku hitam, kau putih. Kita takkan bersatu.
Aku ialah noktah, terlahir dari kelam puisimu.
Malam larut, sedang aku berpuisi ria untukmu
Pergilah sejauh mungkin, dadaku nyeri memendam luka.
Rinduku bukan rindumu. Cintaku pun bukan cintamu.
Senyummu serupa bulan sabit, tak tergantikan apapun.
Tahukah engkau. Batinku memekik kerinduan sepeninggal jejakmu.
Tuliskanku sebuah puisi, sebab separuh jiwaku bersamamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')