Malam minggu ini aku di rumah saja, seperti biasa, mulai bercerita dengan Mama, meski awalnya sempat terdiam kata, aku ragu dan terbata
Mama selalu mengertiku, walau aku yang seperti tak pernah mengerti, atau memang tak mau mengerti, karena aku belum pernah menjadi Mama di suatu hari nanti
Ma, maafkan aku...
Mungkin kadangkala aku berpikir 'childish', meski ingin dianggap dewasa, karena usiaku juga sudah menanjak, meski belum matang dipikirmu
Mungkin kadangkala aku juga memberontak, merutuk dalam diam, berlari dalam keangkuhan, tapi aku tak sepenuhnya berlari, aku masih disini
Ma, aku masih melihatmu...
Aku tahu, gurat-guratmu semakin jelas, warna rambutmu pun kian memutih, bahkan 5-6 tahun lagi, aku yang harus lebih mencari secercah harap untukmu
Aku tahu, pikirmu selalu was-was, curigamu selalu tepat sasaran, bahkan kau tak pernah ungkit itu, walau aku ingin kau membicarakannya lewat omelanmu
Ma, aku ingin kau tahu...
Aku rindu, bahkan sangat rindu, walau kita bukan sepantaran di usia, walau pemikiran kadang berbeda, walau omelanmu kadang masuk telinga kanan keluar telinga kiri
Aku sayang, bahkan sangat sayang, walau aku seringkali salah dan 'childish', tapi anak-anak tetaplah anak-anak di mata orangtua, bukankah selalu begitu
Ma...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')