Seberkas cahaya cinta menyilaukan mata
Untaian kisah asmara mengukir di hati
Senada dengan irama merdu sang penyair klasik
Indah dan memikau bagi pecinta syair
Rasa haru mengalir ke relung-relung sukma
Elok berliku namun tetap satu rasa
Tepiskan rasa lain yang mencipta nelangsa
Nyata bagai harapan dan asa di depan mata
Orkestra pun mengalun menambah haru bagi pecinta syair
Juwita yang semula berdiam mengangkat wajahnya
Untuk pertama kalinya, ia tersenyum kembali
Waktu manapun kan merasa bahagia
Inilah keajaiban syair yang mutlak
Topi bersambut dengan tepuk tangan riuh
Alangkah bahagianya bagi pecinta syair
Memory on 030908
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')