Jumat, 12 Desember 2014

Semoga Lancar, Ma

Pagi ini, aku sekeluaga ke bandara Supadio. Mama akan berangkat umroh untuk pertama kalinya. Sebenarnya aku ingin ikut tapi masih banyak yang belum dibereskan, kuliah atau ujian misalnya. Harapku semoga nanti saat tiba waktunya, aku juga bisa berangkat umroh seperti Mama. Oya, Bapakku juga nggak ikut lantaran masih memikirkan anak-anaknya. Padahal aku dan adikku sudah beranjak dewasa, tapi tetap saja... anak adalah anak-anak. Oke, aku tak mengapa sebab itu sudah menjadi keputusannya. Ya, semoga saja nanti langsung naik haji. Aamiin Allahumma Aamiin.... Sebelum keberangkatan, aku sekeluarga menyempatkan diri untuk berfoto. Setidaknya sebagai kenang-kenangan dan harapan yang tersimpan. Semoga Mama dilancarkan menuju rumah Allah aka Ka'bah, disehatkan dan segalanya yang baik-baik, deh. Love you, Mom. Hehehe.... ^-*


 

Rabu, 10 Desember 2014

Jalan Kita


Aku tak bisa menyangkal kalau rasa cemburu memainkan peran besar saat bersamamu. Tapi, apa yang sebenarnya pantas untuk kucemburui? Kau belum sah untukku, aku juga belum sah untukmu, dan lagi... jalan kita masih panjang tak terhitung waktu. Bukannya aku tak ingin mengakhiri hubungan ini dengan sesuatu yang kebanyakan orang tanyakan, sungguh aku sangat ingin! Andai saja waktu memihak kita, a-n-d-a-i s-a-j-a....

Berbicara mengenai jalan, aku bahagia ketika kemarin kau mengajakku pergi ke Jungkat Beach aka Pantai Bedenyut. Betapa angin begitu sepoi menerpa wajahku dan wajahmu. Betapa air begitu riak menyapu dinding hati yang sempat dingin tersebab cemburu padamu. Ah, kalau saja aku bisa mengutarakan kata-kata penuh romansa kepadamu, kau pasti akan geli tertawa melihatku. Cukuplah selama ini menjadi pembacaku, sayang.

Caramu menikmati hidup kadang juga membuatku bahagia, meski setelah hari itu beban kembali kaupikul dengan keras. Ya, kau selalu menyempatkan satu temu di antara hari-hari sibukmu, lelah-lelah tubuhmu. Tak jarang memang, tapi cukup untuk menghibur hati yang lelah tersebab rindu. Detik ini pun, aku rindu! Aku harap kau selalu baik-baik saja di sana, mengumpulkan rezeki untuk langkah hakiki. Aamiin Allahumma Aamiin....

Dan, aku harap ini bukanlah perjalanan terakhir. Aku masih ingin menuai waktu bersamamu, menua bersamamu. Seiring perjalanan itu, semoga semuanya berlangsung penuh sukacita. Kalaupun dukacita menghampiri langkah kita, semoga hati ini tetap tabah menghadapi cobaan-Nya. Kau pasti tahu, kita sama-sama telah mengalami cobaan dari masa lalu. Kau juga pasti mengerti, apalah arti cerita cinta tanpa bumbu-bumbu? ^-*




LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...