Rabu, 18 November 2015

Manusia Bodoh

Sungguh tak ada yang sempurna, begitu pun aku. Apalah aku ini? Bisa dikatakan manusia bodoh, seperti liriknya lagu Ada Band itu... "Dahulu terasa indah tak ingin lupakan. Bermesraan slalu jadi satu kenangan manis. Tiada yang salah, hanya aku manusia bodoh. Yang biarkan semua ini permainkanku berulang-ulang kali."

Ingin rasanya teriak, mengapa aku begitu bodoh?! Mengapa kehilanganmu malah membuat rindu yang kupupuk bertalu-talu? Aaaaakkk, lama-lama aku bisa gila! Tapi apa, apa, a-p-a? Memangnya dia pantas ya untuk selalu dirindukan hati ini? Toh, bukan siapa-siapa juga kan untuk sekarang ini? Apalah artinya sebentuk rindu di denting waktu...

Let it go...

Let it go...

Let it go...


 

Rabu, 30 September 2015

???

Sepertinya edisi posting dengan judul tanda tanya menjadi favorit. Ya, abisnya bingung aja mau kasi judul apa. Lagian yg mau diposting juga cerita gak jelas, gak ada mutunya. Hanya... gegana! Gelisah galau merana, aaaaakkk! :'(

Gimana ya, udah mencoba buka hati tapi dianya seperti ogah-ogahan. Apa aku ini membosankan? Sepertinya begitu, toh kalau diajak bbman balasnya singkat-singkat, terakhir ketemu sebulan lebih yg lalu pas 17an. Sedih tapi siapalah aku ini?! 

Gak tau dah antara mau lanjut atau gak kenalannya, padahal baru juga 3 bulan masa tau-taunya udahan. Aaaaakkk, kenapa begini sih? Jadi kangen sama orang yg dulu, yg bisa kasi perhatian, pengertian dan gak nyuekin aku.

Sabtu, 12 September 2015

???

Sumpah, bosan! Bosan dengan keadaan yang suntuk beberapa pekan ini. Nggak tau juga apa sebabnya, yang jelas suntuk aja. Pengen deh ada yang ngibur tapi siapa? Pengen deh ada yang ngajak jalan-jalan tapi siapa? Bahkan, seseorang yang baru dikenalkan dan hampir melewati 3 bulan, tau-tau hilang aja.

Apa iya aku memang membosankan? Aku emang nggak suka sms, bbm, chat, apapun itulah secara duluan. Asal tau aja, aku udah terlalu sering di-php-in, makanya aku nggak mau berharap banyak. Tapi... makin lama makin nggak ada kabar berita, bete juga iya! Ah, apa sekarang aku mulai berharap padanya?

Aneh. Iya, aku aneh! Aku akui aku banyak kekurangan, nggak satupun kekurangan itu jadi kelebihanku. Huft, kenapa jadi begini banget sih?! Aaaaakkk, tuh kan jadi pengen teriak sekencang-kencangnya. Aaaaakkk, pengen nangis juga. Apa aku lagi suntuk berat, ya? Apa? Apa? A-p-a???

Sekarang ini, yang aku butuh cuma seseorang yang bisa ngibur walau nggak tau ceritanya apa, yang ngajak jalan-jalan walau nggak tau kemana arahnya. Butuh tempat untuk menyuarakan isi hati yang gegana. Allah, adakah seseorang itu? Allah, dengarkan curhatku, kan?  Salahkah hati ini bila begini?

Senin, 31 Agustus 2015

Alhamdulillah, Gelar Baru!

Yeay, begitulah judulnya. Agak latepost sih tapi daripada absen mulu kan, ya? Mau share foto ajalah. Setelah perjalanan yang melelahkan dan bersabar ria, akhirnya kesampaian juga menambahkan gelar baru di belakang gelar S1-ku. Semoga ke depannya bisa lebih baik dan lebih baik lagi. Aamiin. ^-*

Wisuda tanggal 12 Agustus 2015


Sumpahan tanggal 26 Agustus 2015



Kamis, 30 Juli 2015

Dekat di Hati

Tuhan, terima kasih...

Satu kata itu mungkin cukup untuk mewakilkan seluruh rasa yang telah terurai kepadanya. Meski sisa tangis semalam masih mendera dan menyesakkan dada, tak apa. Baginya, kita harus memandang lebih bijak atas pengalaman yang terbentuk melalui waktu dan harapan. Baginya, kehidupan memang tak selalu seperti apa yang kita inginkan. Dan baginya, membangun masa depan dengan langkah yang lebih baik harus dilaksanakan. Aku pun percaya, kelak akan ada masa yang indah. Entah kapan itu... tetap tersenyum saja jalani hari-hari di depan mata. Semoga Tuhan merestui dan mendekatkan hati kita. Aamiin.

Untuk dia, mungkin lirik lagu ini bisalah ya... Haha, apaan sih ya? ^-*

Aku di sini dan kau di sana
Hanya berjumpa via suara
Namun ku selalu menunggu
Saat kita akan berjumpa

Meski kau kini jauh di sana
Kita memandang langit yang sama
Jauh di mata namun dekat di hati
Dekat di hati, dekat di hati

Senin, 27 Juli 2015

Entahlah...

Entahlah...

Ups, tetiba nulis di blog lagi dan entahlah yang menjadi judul beserta kata pembukanya. Apa yang terjadi setelah sekian lama? Entahlah... Banyak hal. Banyak kejadian. Banyak yang tak bisa dijelaskan dengan kekata. Barangkali, lelah.

Sungguh, mungkin aku memang lelah. Berjalan memutari hari demi hari, bulan demi bulan, yang semakin lama semakin ke sini membuat perasaan tak kentara. Apakah memang harus lelah yang tercipta? Apakah tak ada penyelesaian untuk rumitnya perasaan di dada? Apakah aku, dia, atau siapa?

Entahlah...

Aku tak punya jawaban untuk kehidupan yang kian berlalu ini. Aku juga tak terlalu berharap dengan kejadian-kejadian di depan, berlangsung indahkah? burukkah? Aku... aku... aku pasrah! Bahkan, saat lebaran yang telah lewat seminggu ini, saat ditanya suatu pertanyaan tertentu yang menjurus ke arah kehidupan masa depan, aku bagaikan patung dengan seulas senyum tanpa makna.

Gandengan? Alhamdulillah, ada yang baru meski kadang masih ragu. Sepertinya, dia juga begitu. Huhuhu, aku tak tahu harus menyebut apa perasaan ini. Lagi-lagi, entahlah. Maaf yaaa... Bukan maksudku menganggapmu tak ada atau apalah apalah namanya. Aku hanya masih ragu, atau mungkin tepatnya tak ingin terlalu berharap karena ketakberdayaan hati.

Aaaaarrrgh!!! Apa sih yang aku tulis ini?! Tuhan, seandainya semua kejadian di masa laluku tak pernah terjadi, mungkin aku takkan ragu untuk mengulang hal-hal indah bersama yang lain. Apa aku harus menceritakan semua hal itu? Apa aku harus merobek kenangan yang dulu-dulu? Apa? Apakah tak bisa semuanya dikubur saja? Lalu, hanya hal-hal indah saja yang terjadi untuk saat ini...

Aku tak pernah ingin mempermasalahkan siapapun yang kini ada bersamaku, entah dia orang berada atau tidak. Aku hanya ingin dia menerimaku apa adanya, bukan karena ada apanya. Begitupun aku terhadapnya. Begitupun masa laluku atau masa lalunya. Tuhan, hanya satu pintaku... jika memang dialah jodohku, dekatkan hati ini dengan hatinya, dan sebaliknya. Aamiin.

Rabu, 07 Januari 2015

Hati, Serumit Itukah?!

Hi. Hello. Udah memasuki tahun 2015 aja, apa kabarnya ini blog? Sedih ya tanpa wacana, tanpa kata-kata. Ibarat "mati segan hidup tak mau". Mungkin itu juga yang sedang kualami sekarang. Terlalu banyak hal yang terlewatkan tanpa ada kata pasti. Ini bukan saja tentang hidup, tapi juga tentang hati, serumit itukah?

Sebenarnya ini bukan kisahku, tapi aku hampir pernah mengalaminya. Sebut saja Melati (Mawar terlalu mainstream), ia gadis tulus hati. Ah, tapi tak tega juga menulis kisahnya di sini. Andai saja urusan hidup yang memakai hati itu tidaklah rumit... mungkin bakalan ada 1001 cara untuk menanggulangi masalahnya.

Di satu sisi, berat ke sini. Di sisi lain, berat ke sana. Tak ada titik temu, cuma celah yang dibiarkan menganga tanpa tuju. Tak ada pertimbangan berarti, cuma singgah memorak-porandakan hati. Siapa yang patut disalahkan?! Siapa yang pantas dipertanyakan?! Hati, serumit itukah?!

-__________-"

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...