Minggu, 30 Juni 2013

Tepi

pict from favim.com @here

Pada #tepian pantai, kutunggu debur asmaramu menciumiku.

Pada pasir-pasir putih, kutitipkan sebulir desir rasa di #tepian hatiku.

Pias, mungkin kata paling tepat mewakili #tepi hatimu yang tak peduli padaku.

Penaku masih memberontak, mengharap #tepi kenangan ini akan berakhir menjadi satu.

Pada langit tak ber#tepi, kumenyerah akan rona cinta darimu: dari tepian hatimu ke tepian hatiku.

Jatuh

pict from favim.com

Aku #jatuh cinta berulang kali padamu, pada tiap lembar kenangan kita.

Bisikkan aku kata itu: kata peluruh yang bisa membuatku #jatuh hati padamu.

#Jatuhkan saja semua, hingga pecah menggelora, dadaku ini sudah kuat menahan nestapa.

Aku #jatuh, kau jatuh, mereka jatuh, semua jatuh, luluh lantak suatu hari nanti di saat bumi berakhir.

Tuan, jauhkanlah aku dari aroma cintamu, biar tak #jatuh sekian kali untuk merindu malam-malam kesepian.


Debur

pict from mbah google

#Debur asmaramu telah menyatu saat ia malu-malu menciumi bibir pantai.

Kau #debur jiwaku, riakkan lagi hingga tumpah ruah di dadaku, biar lepas rasa rindu.

Rasakanlah rasaku, #debur paling nyaring yang pernah kuteriakkan namamu, lalu tenggelamku.

Kurasakan #debur itu memancarkan resonansi, dari gaung kata-kata yang tak sampai, kepadamu.

#Debur ombak, desir pasir, desau angin, dan pantai itu ialah saksi bisu kenangan kita yang tak terlupa.

Go To Pasir Panjang Beach

Kemarin adalah hari yang seru. Aku dan Mama pergi liburan bareng rombongan Tupperware. Ada yang tahu apa itu Tupperware? Tupperware itu produk plastik berkualitas yang cocok untuk menemani segala aktivitasmu. Seperti di post aku yang lalu-lalu, disini nih ... My Love Tupperware ...

Nah, berhubung sang ketua mendapat banyak bonus, kami diajak jalan-jalan alias liburan! Yihaaa ... kebetulan aku lagi bosan di rumah, ikut deh! Lumayan rame, kumpul bareng ibu-ibu yang gosip tentang Tupperware dan produk lainnya, terus kumpul bareng anak-anak yang asyik main di pantai.

Oya, aku sampai lupa kalo aku pergi liburannya ke salah satu pantai yang ada di kota Singkawang, Pantai Pasir Panjang. Setahu aku ya ... pantai pasir panjang itu ada dua, dan aku pergi ke wilayah yang pertama. Jujur aja, aku nggak ingat apakah aku pernah pergi ke pantai ini atau belum ... tapi ...

Aku merasa deja vu
Sesuatu yang sama persis
Tapi entah dimana
Orang-orang tua itu
Anak-anak kecil itu
Dan juga, pantai itu
Meskipun aku tak pernah berada di tempat itu sebelumnya

Aku merasa kenal
Kedekatan dari berbagai sesama
Mendengar canda, tawa
Cerita dari berbagai arah
Dan aku merasa ini mulai aneh
Sesuatu yang terasa ganjil
Ada apa gerangan?

Entahlah, biar saja semua ini mengalir apa adanya
Bersama air pantai
Dan debur ombak yang mencium bibir pantai
Juga sinar-sinar air yang terpancar dari larik-larik matahari khatulistiwa

Pasir Panjang 1 ~ 290613





Larik-larik sinar khatulistiwa
Memancarkan kilau yang begitu nyata
Seperti biru kristal swaloski
Indah, dipandang mata ini

Andai saja kau ada disini
Temani ruang sisi hati ini
Lalu dapatkah kurengkuh kau, Tuan?
Tanpa pernah tersamarkan kilauan

Deburan ombak, lambaian nyiur
Dari sini tak kudengar
Yang terasa hanya aromamu
Aroma rupa-rupa rinduku untukmu

Pasir Panjang 1 ~ 290613



Setelah puas menikmati pantai yang pasirnya sungguh panas dan membuat kaki hitam, kami pulang. And then, pas perjalanan panjang itu, kami singgah di salah satu rumah makan yang terkenal. Namanya Pondok Pengkang/Lempar. Pengkang ini sudah semacam makanan wajib saat kita bertandang ke Pontianak, ckckck ...

Tapi emang iya sih, Pengkang cukup terkenal di Pontianak, khususnya di daerah Peniti. Oya, kuliner khas ini terbuat dari beras ketan yang dibentuk segitiga lalu dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi ebi (udang kering) yang membuat aroma makanan ini menjadi lebih "merangsang".

Cara memasak pengkang ini juga unik loh, dua buah pengkang dijepit menggunakan bambu yang ujung-ujungnya diikat, kemudian dibakar di atas bara api, wow!!! Dan rasanya ... gurih banget! Apalagi jika dicocol dengan sambal kepah khas melayu (sambal dari sejenis kerang yang hidup di hutan mangrove dekat pesisir pantai).

Widiiih!!! Enak abis! Gurihnya pengkang berpadu nyata dengan sambal kepah yang pedas manis. Ish ... ish ... ish ... jangan ngiler ya?! Hahaha ... :D Oke deh, cukup sekian cerita seru liburanku di hari kemarin. Akhir weekend di bulan Juni yang indah ya! Hahaha ... :D

Sabtu, 29 Juni 2013

Aku Terlalu Baik Untuknya




Sejujurnya aku tak ingin mengingat-ingat lagi, apalagi sampai mengenang sosok itu. Sakit rasanya, perih, dan aku bisa menangis semalam karenanya. Tapi entah kenapa, malam ini aku mengingatnya saat aku membuka album fotoku. Dan juga segelintir barang kenangan tentang aku dan dia.
Tak banyak barang yang ada di dalam kardus cinta lamaku. Yang banyak jelas saja kenangan bersamanya. Waktu-waktu yang berlalu bagai dihempas angin. Saat bisa berbagi cerita, canda tawa, juga derai airmata yang tak terhitung lagi. Tapi itu dulu, jauh sebelum aku merasa kehilangan dirinya.
***
Bade, malam ini temenin Si nonton yuk. Sekalian ngerayain ulang tahun Si.
Boleh, jam berapa?
Jam tujuh aja, Bade jemput ya. Abis itu kita fotobox bareng.”
“Oke.”
Beberapa lembar foto bersamanya tercetak nyata. Juga tiket nonton ‘Laskar Pelangi’ yang masih kusimpan, dan tiket-tiket lainnya di kemudian hari.
***
“Bade, hari ini temenin belajar di rumah ya. Abis itu kita ke Agro Khatulistiwa.”
“Siap, bentar lagi Bade ke rumah Si.”
Entah berapa banyak waktu yang kuhabiskan untuk belajar bersamanya. Semester 3, 4, 5, 6, 7, juga 8.
***
“Bade, lagi sibuk nggak? Kalo nggak, temenin Si karaoke yuk.”
“Nggak kok, untuk Si … Bade nggak pernah sibuk, tenang aja.”
Akhirnya, kami bernyanyi berdua di Mall. Suaranya memang terdengar merdu, apalagi jika dia bermain gitar di rumahku. Tapi sayang beribu sayang, gitar itu sudah tak ada lagi. Sudah dijual adikku.
***
“Bade, bosen nih di rumah. Jjs yuk!”
“Boleh, tapi Si yang jemput ya. Bade tunggu di depan Asrama.”
Dan jadilah, aku pergi menjemput dia. Jaraknya cukup jauh, tapi demi rasa ini … entah mengapa, aku rela menghampirinya. Aku begitu menikmati momen-momen kebersamaan itu. Dan anehnya lagi, aku berharap bahwa dia juga merasakan yang sama denganku.
***
“Bade, boleh minta tanda tangannya nggak disini?” pintaku seraya menyodorkan buku harian dan pena kesayanganku.
“Boleh, di tangan Si juga boleh kok. Dimana aja boleh, hehehe ….”
Lantas, buku harianku tertera tanda tangan dan namanya. Buku harian yang selalu berkisah tentangnya, juga bait-bait puisi cinta untuknya. Kadang-kadang, aku tak malu mengirim bait-bait puisi itu kepadanya. Kadang pula, dia membalas canda untuk menjadikan bait itu sebuah lagu. Tapi tak kunjung jadi hingga sekarang.
***
Bade, itu panggilan kesayangannya. Ia dekat denganku, dekat juga dengan Mama. Tapi satu kejadian tak bisa kuterima, saat dia menyatakan dengan jelas bahwa 'aku terlalu baik untuknya'. Aku memang baik padanya karena aku sayang, dan mungkin rasa sayangku lebih dari sekedar sahabat. Itu jelas, terlihat dari berbagai permintaanku padanya. Minta temenin nonton bioskop, temenin karaoke, temenin jalan-jalan, dan lainnya.
Tapi itu dulu, jauh sebelum aku merasa kehilangan dirinya. Saat ia selesai wisuda, ia menghilang tanpa kabar. Ia pindah merantau ke kota orang. Tepat setahun berlalu, aku bertemu dengannya lagi. Dan ia masih mengatakan hal yang sama bahwa 'aku terlalu baik untuknya'.

Jumat, 28 Juni 2013

Puisi Malam [5]

pict from favim.com

Tak sanggup kutulis lagi kisahku dalam lembaran kertas tua, bila masih saja tanpa sapa.

Tuan, kertasku penuh dengan puisi-puisi yang tercantum namamu, tidakkah kau tahu?

Tanpa kertas-kertas itu, aku mungkin wanita biasa yang menulis kata tanpa makna.

Tiupkan lagi aroma cintamu, Tuan. Biar kutulis dalam kertas tua yang mulai mati.

Titik-titik tinta dalam kertas ini takkan berarti bila kau tak menggoresnya.

Diri

pict from favim.com

#Diriku tertatih di tengah jalan, menanti sambutmu yang enggan. 

Senja telah sirna, tergantikan malam dengan sejuk sapa #dirimu.  

Karena #dirimu, aku mengerti bahwa cinta tak harus selalu bersama, terpisah jeda.

Duhai mimpi, sampaikanlah salam #diri ini hingga menembus sawar otaknya, menjelma cinta.

Tuan, kau bagai analgesik yang sembuhkan nyeri bagi #diri ini. Hingga aku tak perlu minum obat lagi.

Puisi Senja [3]

pict from favim.com

Tuan, izinkan aku berkisah tentang senja lagi. Waktuku tak cukup banyak kini.

Jingga senja di kotaku mulai memudar, mungkin tak tersentuh oleh sejuk sapa jiwamu.

Bagaimana jingga senja di kotamu, Tuan? Adakah jingganya sejingga mataku kala menatapmu?

Oh, rupanya rupa-rupa rindu itu singgah lagi. Seiring larik-larik sinar senja yang tak terbentuk.

Hello Geligis

   G e L i G i S ... Geligis

Aku suka banget loh dengan boneka, apalagi boneka beruang. Dan satu yang masih jadi favoritku hingga sekarang, boneka beruangnya "Winnie The Pooh"

Warna kuningnya itu loh ... selalu membuatku merasa ceria walau sebenarnya aku bukan orang yang ceria, hahaha :D Winnie juga unyu-unyu di mataku!

Pas dengar ada kontes blog "Peri Gigi... Gue Banget Dong!" awalnya aku kira peri gigi itu menunjukkan produk-produk tentang penjualan gigi.

Eh tapi ... setelah aku buka webnya di Perigigishop.com, aku tertipu sobat! Ternyata Perigigishop.com menjual produk yang unyu-unyu, seperti: boneka, kado unik, kaos, souvenir, sampe ke lebaran gift.

Widiiih ... langsung meluncur deh buka satu-satu di list products-nya. Dan secara nggak sengaja, aku nemuin ini, taraaa ... (klik aja gambarnya biar sobat langsung tahu about the details)

Perigigishop.com - Pooh & Friend's

Perigigishop.com - Bathroom set 2 in 1 Pooh

Perigigishop.com - Mani Padicure S Pooh

Perigigishop.com - Mani Padicure L Pooh 

Gimana, sob? Unyu-unyu banget kan, hehehe... Selain contoh gambar di atas, masih banyak lagi yang lain di Perigigishop.com. Kalian bisa cek langsung di blognya kok.

Sedikit review ya! Peri gigi shop itu adalah toko online yang menjual produk ready stock (produk yang udah siap jadi, tinggal pilih aja), custom (ini bisa kita pesan sesuai selera), and souvenir (lucu nih buat sobat yang mau nikahan atau apa gitu).

Peri gigi shop juga menyediakan tawaran menarik loh! Yaitu konsultasi tentang kebutuhan sobat yang mau beli hadiah. Misalnya untuk pacar, teman, sahabat, dan lainnya. Selain itu, sobat juga bisa konsultasi tentang kebutuhan souvenir yang sobat inginkan.

Nah ... tunggu apalagi sobat semua! Selain sistem online shop yang User Friendly, tampilan blognya yang Menarik dan warnanya itu loh ... PINK, dilengkapi juga dengan Foto dan Detail Produk yang jelas. Harga dan Kualitas Produk juga dipilih yang terbaik.

Terus nih ... disediakan konsultasi kebutuhan hadiah secara online, sebenarnya bisa juga kalo sobat mau lewat sms, email, atau BBM. And then, ada Member Card untuk para Geligis, gunanya sih untuk mendapatkan POIN yang bisa ditukarkan dengan merchandise Peri Gigi shop, wah pasti seru ya!

Oya, prosedur pembayaran dan pengiriman produk dari Peri gigi shop juga mudah dan cepat loh ... bisa lihat di testimoninya. Apalagi ya? Yang jelas, kalo sobat mau tanya-tanya bisa langsung menghubungi Peri gigi shop. Oke deh!

Hehehe ('-'*) Aku mau keep smile dulu deh buat Peri gigi shop, gigiku ini kan kinclong ...

So ... buat sobat semua, Happy Shopping yah! Happy Weekend too!

Arti

pict from favim.com

Tuan, apalah #artinya ragaku kini, sedang separuh jiwa telah terbang mengikuti jejakmu.

Ejalah cintaku satu per satu, biar Tuan tahu #arti mimpiku selama ini yang bukan sebuah ilusi.

Hei Tuan, kau mau cari #arti hatimu kemana? Tidakkah kau lihat aku?

Aku bersandar menunggu senja, menghitung #arti sisa-sisa waktuku tanpamu.

Jumat ini, Jumat tak ber#arti lagi bila kau enggan pulang temani sisi hati. 

[BeraniCerita #18] Tiket Keberuntungan

pict from flickr.com @here

“La, kamu pernah ngalamin kejadian yang bikin kamu merasa aneh, nggak?”

“Maksudnya apa, Din?”
“Ini … tiga hari lalu, aku dikasih tiket sama nenek-nenek. Gara-garanya aku nolong dia pas dia mau nyebrang, gitu.”
“Terus?”
“Iya, nggak lama setelah nolong tuh nenek, aku hampir aja mau ditabrak orang, tapi berhubung aku membawa tiket ini di sakuku, aku selamat.”
“Cuma kebetulan aja kali, Din.”
“Nggak, ada lagi. Setelah tabrakan yang nggak jadi itu, besoknya aku jalan-jalan sore bareng sepupuku. Saking asyiknya ngobrol, aku hampir aja masuk lubang di Jalan Martadinata. Tapi aku selamat lagi.”
“Ah, masa sih? Kan kamu bilang hampir, darimana kamu tahu kalau tiket itu memberikan keselamatan buatmu?”
“Ah, Bella. Ini fakta, bukan sandiwara. Emang sih aku nggak tahu persis bagaimana cara kerjanya, tapi beneran. Aku merasa aneh karena aku bisa lolos dari tiga kejadian yang membuatku hampir celaka.”
“Tadi kamu cerita dua, Din. Yang ketiganya apalagi?”
“Penasaran ya?”
“Iyalah, Dinda! Lagian cuma tiket kok bisa begitu?”
“Bisa aja, mungkin tiket ini tiket istimewa untuk orang istimewa seperti aku.”
“Dasar Dinda, narsis banget sih!”
“Hahaha … Dinda gitu loh.”
“Boleh lihat tiketnya?”
“Boleh.”
Dinda mengeluarkan tiket itu dari saku celananya.
“Taraaa … lucu kan tiketnya?”
Bella mengamati tiket itu dengan seksama.
“Din, sepertinya aku pernah melihat tiket ini.”
“Dimana? Nggak mungkin kan kalau nenek-nenek itu sembarang kasih tiket?”
“Iya, nggak salah lagi! Tiket ini pernah menjadi tiket adikku. Dia juga mengalami perasaan aneh sepertimu, tiga kali dia selamat dari kecelakaan. Tapi setelahnya … dia meninggal, Din. Oya, sebelum dia mengembuskan napas terakhirnya, dia cerita ke aku. Dia bilang dia mimpiin perempuan muda yang wajahnya mirip dengan nenek-nenek yang kasih dia tiket.”
“La, aku juga mimpi seperti itu tadi malam. Apa itu artinya … AAAKK!!! TIDAAAKK!!!”
..::.. words: 285 ..::.. 

Kamis, 27 Juni 2013

Puisi Senja [2]

pict from favim.com @here

Tuan, senja mana yang ingin kau saksikan, di kotaku atau di kotamu, kupikir sama saja.

Bercengkrama di batas senja adalah saat-saat mendebarkan bersamamu: cinta.

Mari kita nikmati secangkir teh, di perbatasan senja yang merekah, indah.

Ialah senja, tempatku mengais aksara bersama sejuta asa.

Melukis Cinta

pict from favim.com @here

Aku ingin #MelukisCinta untukmu: dengan tinta pena merah menjadi sapuan bentuk hatiku.

Aku ingin #MelukisCinta untukmu: dengan kata-kata indah yang kurangkai menjadi bait puisi itu. 

Aku ingin #MelukisCinta untukmu: seperti tangan-tangan Tuhan yang menciptakan langit biru.

Aku ingin #MelukisCinta untukmu: seperti lirik-lirik musisi jalan dalam menggubah sebuah lagu.  

Hei Tuan, izinkan aku #MelukisCinta untukmu sebelum aku kembali ke peraduan.

Juni Untukmu

pict from favim.com

Juni di cinta
Saat dua hati bertegur sapa
Lalu menjelma rasa cinta

Juni di sayang
Saat waktu bagai bayang-bayang
Mencipta cerita untuk dikenang

Juni di rindu
Saat momen terindah bersamamu
Di tanggal dua puluhan itu

Juni di nanti
Saat bayang cuma sebatas ilusi
Lalu kutulis menjadi bait puisi

Juni untukmu
Selamat ulang tahun kekasihku
Semoga kau bahagia selalu

(*'-') Puisi ini didedikasikan untuk kekasihku ('-'*)
(*'-') Happy Birthday to you ('-'*)
(*'-') I Love you ('-'*)

Rabu, 26 Juni 2013

Puisi Senja [1]

pict from mbah google
Ada yang luruh dari gurat-gurat wajahmu ketika senja merekah: bibir merah.

Senja, perpaduan jingga indah di kanvas tanpa batas hatiku. Tempat kulukis kenangan itu.

Ada yang mengusik dinding hati saat kutatap larik-larik sinar senja: siluetmu.

Senjana, begitukah samaran namamu duhai Tuan penikmat senja dalam kanvasku.

Tuan, waktuku telah sirna menikmati senja bersamamu. Datanglah lagi esok hari, bila kau mau. 

Sakit


Begitulah kelopak dandelion berbicara, menanamkan tegar di balik #sakit akan cinta.

Saat kesepian meraja, entah apakah aku sanggup mengeja, #sakit ini sudah terlalu lama.

#Sakit hati ini ketika kau enggan membalasku. Apakah bait-baitku tak cukup menggigilkan hatimu?

#Sakit ini tak usah kau raba. Karena ia cuma sebuah rasa yang enggan tersapa.

Ketika tawa bercampur tangis, ada sesuatu yang teriris: #sakit.

Danau

pict from @bait_puisi
Ialah danau hijau, dahaga cintaku yang haus akan kasihmu. Disini, aku masih menunggumu.

Ku takkan mendayung perahuku ke tengah danau. Sampai kapanpun itu. Karena kuingin tenang walau berteman siluetmu.

Pudar

pict from favim.com
Kurasakan #pudar dalam hatiku. Tak ada yang berbicara tentangmu. Mungkin ragu.

Kurasakan #pudar semakin merasuk hati. Lalu menjerit tanpa henti. Tak kenal ragu lagi.

Mungkinkah warasku hilang seiring #pudar yang terasa? Mungkinkah mimpi juga cuma sebatas asa? Entahlah, pergi saja!  

Ku tak ingin #pudar seiring rasaku. Masih banyak ruang dan waktu. Tanpa ragu. Tanpa kamu.

Kelak, bila #pudar temani harimu... ingatlah tentangku. Jeritan hatiku. Dalam ragu tentangmu.

Selasa, 25 Juni 2013

Puisi Malam [4]

pict from favim.com

#Jawaban apa yang kau nanti. Hingga kini, aku tak bisa membagi hati. Apalagi nanti.

Adalah kenangan, #jawaban dari segala resah hatiku. Tatkala kau menghilang ditelan waktu.

Adalah kenangan, #jawaban dari lubuk hati yang paling dalam. Menyimpan memori indah saat kelam.

[My Book] Sajak Tiga Warna

Alhamdulillah, akhirnya terbit juga buku keduaku. Buku yang berjudul Sajak Tiga Warna ini merupakan kumpulan puisi dari tiga tema: tempat tinggal, kenangan, dan aku. Sobat bisa baca disini nih, sewaktu aku nggak pake mikir lama membuat 3 puisi dalam 1 waktu.

Alhasil, namaku memang tertera sebagai salah satu kontributor. Tapi sedikit menyesal karena membuatnya nggak pake mikir lama. Puisiku cuma 1 aja yang lolos seleksi. Okay, it's not a big problem. Masih ada event lain kok menanti, semoga aja lolos semuanya. #ngarep.com

Oya, sekarang lagi dalam masa PRE ORDER nih. So pasti pesan dunk, nggak mau ketinggalan lah :) Oya lagi, warna covernya abu-abu gitu, ada aksen orangenya juga, taraaa...


Judul: Sajak Tiga Warna: Kumpulan Puisi Tempat Tinggal, Kenangan, dan Aku
Penulis: Adinda Iik Zakiyah, Alfia A. Rahmah, Aji Sutrisno, Susi Retno Juwita, dkk (tambahin nama sendiri walau nggak sesuai huruf abjad, hehehe :)) (http://aepublishing.blogspot.com/2013/06/fix-kontributor-final-puisi-tempat.html#more)
Penerbit: Ae Publishing, 2013

Untuk pemesanan preorder diskon 10% dari harga 36.000 menjadi 32.400. Belum ongkos kirim. Preorder sampai 6 Juli. Buku dikirimkan serentak pada tanggal 15 Juli. Yuk diorder!!!

[BeraniCerita #17] Cinta Tak Sampai

Sepi, itu yang dirasakan Roni siang itu. Mungkin hanya beberapa anak saja yang berseliweran di lorong kelas saat jam ketiga.

“Kesempatan. Mumpung sepi.”
Roni tersenyum sambil bersyukur dalam hati karena sepertinya suasana sedang berpihak padanya. Diambilnya sebuah kursi, lalu membuka sebuah jendela kelas 8-H yang sudah rusak.
Roni mengintip sekeliling kelas itu, tak ada orang. Dengan hati-hati, Roni masuk ke dalam kelas melalui jendela itu.
Yes! Akhirnya aku bisa memberikan ini,” ujar Roni senang.
Roni merogoh sesuatu dari saku celana birunya. Di tangannya telah terdapat beberapa bungkusan kecil yang siap dimasukkannya ke dalam tas biru dongker. Senyum Roni mengembang tepat di bangku kedua dari belakang kelas.
Satu jam berlalu.
Kepala sekolah mengumpulkan siswa-siswi di lapangan secara mendadak. Ada pengumuman penting yang wajib diketahui seluruh murid.
Roni ada disana. Pengumuman itu sangat singkat, tapi padat dan jelas. Roni dapat mendengarnya dengan seksama. Begitu juga teman-teman sekelasnya.
“Gila ya, nggak nyangka gue, Sha,” ucap Irene, teman sebangku Shasha.
“Nggak nyangka apa?” Shasha menyahut.
“Emangnya telinga kamu tuli ya, Sha? Itu, si Rangga ketangkep basah bawa ekstasi ke sekolah. Lagian kamu bisa-bisanya pacaran dengan Rangga, adik kelas lagi.” Kali ini Debie yang bicara.
“Sha nggak percaya!” Shasha menutup telinganya, mengabaikan apa yang didengarnya.
Sementara itu, Roni yang mendengar dari barisan yang tak jauh dari Shasha menyunggingkan senyumnya dengan lebar. Usahanya tidak sia-sia. Akhirnya, Rangga di skors untuk waktu yang cukup lama. Tak ada yang tahu dalang di belakang peristiwa itu.
Roni pun mulai menyusun rencana selanjutnya. Mendekati Shasha, teman sekelasnya yang sangat dicintainya. Roni berkata bangga dalam hati, “ekstasi memang membuatku lebih percaya diri.”
..::.. words: 261 ..::..

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...