Rabu, 26 Juni 2013

Puisi Senja [1]

pict from mbah google
Ada yang luruh dari gurat-gurat wajahmu ketika senja merekah: bibir merah.

Senja, perpaduan jingga indah di kanvas tanpa batas hatiku. Tempat kulukis kenangan itu.

Ada yang mengusik dinding hati saat kutatap larik-larik sinar senja: siluetmu.

Senjana, begitukah samaran namamu duhai Tuan penikmat senja dalam kanvasku.

Tuan, waktuku telah sirna menikmati senja bersamamu. Datanglah lagi esok hari, bila kau mau. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...