Selasa, 16 Juli 2013

Maaf Dari Cinta


pict from here

Maaf, mungkin satu kata yang teramat sulit untuk ia ucapkan. Entah kenapa, kamu juga tak tahu. Ia selalu saja begitu. Di balik candanya yang kelewat batas, ia tak pernah sadar bahwa telah melukai hati seseorang. Tapi di sisi lain, candanya kadang memang mampu membuatmu tersenyum, bahkan tertawa jika benar-benar lucu.

Maaf, ya… sejujurnya kamu tak perlu permintaan maaf darinya. Karena bagimu, kamu telah memaafkannya sebelum ia meminta maaf padamu. Kamu juga tak tahu mengapa begitu. Kalau boleh kamu telusuri lorong-lorong hatimu, kamu sempat kesal padanya. Juga pada janji-janji yang terkesan palsu. Bagaikan habis manis sepah dibuang, begitulah.

Yang kudengar ia cuma menyanyikan sebuah lagu untukmu, entah kapan itu… kamu sudah tak tahu dan tak ingin tahu. Kamu cuma berharap bahwa waktu akan mempertemukanmu lagi dengannya. Membicarakan makna yang tersirat dari lagu yang dinyanyikannya dulu. Dulu sekali, ketika ia benar-benar pergi dari sisimu.

Maaf, aku jenuh padamu. Lama sudah kupendam tertahan di bibirku. Mauku tak menyakiti. Meski begitu indah, ku masih tetap saja… jenuh.

Satu kata yang dapat kamu tangkap adalah jenuh. Tapi mengapa? Jenuh karena apa? Ia tak pernah benar-benar menjelaskannya. Ia pergi begitu saja setelah selesai menyanyikan lagu itu. Meninggalkanmu di dalam kafe yang sepi, hingga tak mampu untuk menghabiskan sisa-sisa kopi yang terasa pahit. Mungkin itu juga yang kamu rasakan saat itu, pahit.

Beberapa hari setelahnya, kamu sempat mengirimkan pesan di wall facebooknya. Tapi, ia tak menghiraukan pesanmu, pesan itu bahkan dihapusnya mentah-mentah. Apa yang salah? Kamu cuma ingin tahu waktu itu. Dan, waktu terus saja melaju tanpa pernah memberikanmu sebuah jawaban yang pasti. Tanpa pernah mengubur rasamu ini.

Ya, maaf… itu yang sekarang ingin kamu ucapkan padanya. Sekali, dua kali, bahkan berkali-kali karena kamu terlalu angkuh. Kamu sadar bahwa kamu tak patut untuk dimaafkan. Tapi semoga saja ia tahu bahwa kamu telah benar-benar meminta maaf padanya. Meskipun kamu takkan pernah bisa menyampaikannya secara langsung padanya.

Maaf, membuatmu jenuh dengan hidupmu. Katamu.

Sementara aku cuma bisa tersenyum simpul mendengar katamu. Karena akulah yang menyadarkanmu. Karena akulah yang membuatmu ingin mengucap maaf walau kamu telah memaafkannya sebelum ia meminta maaf padamu. Dan, karena akulah… sebuah rasa yang selalu dicarinya, rasa cinta. Cinta yang takkan membuatnya jenuh padamu.

#IWriteToInspire for #14DaysofInspiration ~ Forgiveness (Ampunan/Maaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...