Senin, 30 September 2013

Untukmu, Kita yang Baru

Ada yang datang. Ada yang pergi. Di satu sisi harus merelakan kepergian. Sementara di sisi lain, harus mencoba membuka hati.
Kadang bingung melanda, bertanya apakah boleh berjalan dengan kedua-duanya? Meski bersama kita yang lalu menjelma kenangan.
Sementara bersama kita yang baru belum menjelma apa-apa. Sebatas suka yang mungkin enggan menyapa cinta.
Lalu siapa yang harus disalahkan? Pertemuan atau perpisahan? Bisa jadi, hatiku yang disalahkan.
Ah, selalu saja bicara hati. Bukankah ego yang bermain kini? Meniadakan rasa untuk kita yang baru.
Sementara itu, menapaki rel ketakmungkinan terhadap rasa yang telah berlalu. Sejauh kenangan tertinggal di pelukan dawai tak bertuan.
Aku bukannya ingin bermain hati. Sebab dengan melihat kenangan bersamanya membuatku mati rasa. Maaf.
Aku sadar, aku bukan seperti aku yang dulu. Aku tahu, egoku terlalu menjauhkan dasar lubukku yang seputih kanvas di hamparan biru.
Untukmu; kita yang baru, bisakah kau memberi sejenak waktu? Bicarakan rasa lewat jejak-jejak keindahan, seindah kedatanganmu hari itu.

♥(>̯┌┐<)•°

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...