Sabtu, 07 Desember 2013

Five Years to Remember

pic from favim.com
Dunia dalam mimpi teramat indah. Andaikan kamu mendapati sama, kita tak perlu mendesah. Akibat cinta yang setengah.

Tentu, masa lalu menjadi tolak ukur. Sebab kesemuan cinta di pertemuan perpisahan kita, terkadang tanpa tegur.

Aku ingin melumpuhkan ingatan tentang hari itu. Namun, pesan-pesanmu slalu berbicara padaku. Menautkan mimpi yang sempat terkubur pilu.

Aku bahagia mendengar bahagiamu kini. Tapi taukah engkau, mimpi yang kurajut sepertinya harus kukubur kembali.

Sebab aku yakin, kau tak mungkin miliki rasa seperti rasaku. Meski pesanmu menyiratkan hal yang sama sekali tak kupahami, tetap saja ragu.

Bolehkah kuteriakkan namamu? Biar dunia tau, lima tahun denganmu menciptakan ruang semu. Temu demi temu tak kunjung hadirkan rasa di hatimu.

Kini, aku tak sanggup mengais masa lalu lebih lama. Sebab kehadiranmu hanya antarkan hampa. Satu lagi, mendua hati tentu menyisakan lara.

Untukmu, gitar tak bertuanku. Tlah berulang kali kunadakan isi hatiku. Inginku bukan hanya sekadar teman biasa di lima tahun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...