Minggu, 28 Oktober 2012

Tolong Lontongnya Donk!

Kalian tau lontong kan? Itu loh...makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras, trus dibungkus dalam daun pisang dan direbus dalam air selama beberapa jam, dan jika air hampir habis dituangkan air lagi demikian berulang sampai beberapa kali. Lontong biasanya disajikan dengan sate, rujak, atau gulai kambing (karena masih suasana Idul Adha nih).

Cara pembuatan lontong lebih mudah dari ketupat. Ketupat juga terbuat dari beras yang dimasukkan dalam anyaman daun kelapa muda (janur). Keduanya sama-sama menggunakan beras kok. Lontong banyak ditemui di pelbagai daerah di Indonesia sebagai makanan alternatif pengganti nasi putih. Walau juga dibuat dari beras, lontong memiliki aroma yang khas. Yang pasti...lontong dan ketupat adalah makanan masakan khas asli Indonesia.

Nah, mengapa judulnya seperti tersebut?! Karena eh karena, ada ulah sebagian produsen dalam memproduksi lontong. Gak hanya pedagang kecil, tapi juga pedagang besar loh. Mereka menambahkan zat kimia (read : boraks) yang akan merusak sistem tubuh Qta, dan kalau berkembang akan menyebabkan kanker dan kematian. Gak hanya di lontongnya aja sih, sebagai pelengkap biasa mereka membuat kuah sayur (read : lontong sayur) yang menggunakan pewarna tekstil. Ih...ngeri kan?

Untuk dapat membedakan mana lontong yang bagus dengan yang ditambah boraks, berikut tips-nya ya...check this out guys!

Lontong bagus...
  • Karena direbus dalam daun pisang, lontong dapat berwarna hijau di luarnya, sedangkan berwarna putih di dalamnya.
  • Teksturnya lembut dan mudah hancur, aromanya khas daun pisang.
  • Jika diiris menggunakan pisau, ada sisa lontong yang menempel.
  • Jika disimpan selama 2-3 hari, lontong akan hancur di dalam, warnanya tak lagi hijau seperti lontong yang pertama.

Lontong yang ditambah boraks...
  • Meskipun direbus dalam daun pisang, warna lontongnya gak hijau, tapi agak kecoklatan, sedangkan warna putihnya tetap.
  • Teksturnya kenyal dan gak mudah hancur, aromanya kurang enak.
  • Jika diiris menggunakan pisau, gak ada sisa yang menempel, bentuk irisannya pun rapi.
  • Jika disimpan selama 2-3 hari atau lebih, lontong gak akan hancur dan tetap awet seperti pertama kali.


Ohya, udah tau kan apa aja perbedaannya?! Nah, kadang ada juga produsen yang membuat lontong dengan dibungkus plastik bening. Ini gak baik juga loh, guys. Karena plastik itu kan bahan yang terbuat dari zat polietilen, yang akan rusak oleh pemanasan. Sebaiknya dihindari ya...kan untuk kesehatan Qta juga nantinya! Oke deh, berhubung masih dalam suasana Idul Adha, mohon maaf lahir batin ya smua...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...