Kamis, 18 April 2013

Dear Neptunus

Dear neptunus,
mungkin radarku sudah tak berfungsi atau hanya berkelok sepanjang jalan ini
singgah di dinding hati yang salah, menari nari bahkan mengalir bersama mimpi
aku tahu hati ini tidak pernah memilih, hati dipilih dalam pekat aroma cinta
dan aku juga tahu perjalanan hati ini bukannya tanpa resiko, banyak resikonya!
seperti hal-nya kenangan, yang rasanya cuma hantu di sudut sudut pikiran

Dear neptunus,
mungkin bahagia bagiku bila menemukan arah radar dengan benar dan pasti
lalu menulis, bercengkrama bersama dalam bait bait penuh tinta warna warni
aku hanya ingin memperbarui perasaan yang mendekap dalam gejolak jiwa
bukannya mencari seseorang yang baru lagi, meski ingin dalam tanda tanya
bukankah cinta bisa tumbuh kalau dipelihara dengan baik, bukan?!

Dear neptunus,
sejujurnya aku tak ingin dia kembali, muncul sejenak lalu menghilang lagi nanti
aku dan dia - dulu, memang seperti sahabat bagi tambatan hati sendiri
tapi kini semua tlah berbeda, aku dan dia - sekarang, telah menjadi kita
meski rasa rasanya ditinggal pergi, hanya bisa diam dan tak lagi berkarya
tapi aku yakin, suatu saat hati akan berlabuh di suatu tempat: daratan


Perahu kertasku kan melaju membawa surat cinta bagimu 
Kata-kata yang sedikit gila tapi ini adanya
Perahu kertas mengingatkanku betapa ajaibnya hidup ini 

Mencari-cari tambatan hati, kau sahabatku sendiri
Hidupkan lagi mimpi-mimpi (cinta-cinta) cita-cita 

Yang lama ku pendam sendiri, berdua ku bisa percaya
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia dan kau ada di antara milyaran manusia 
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu
Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku, cintaku padamu

Ku bahagia kau telah terlahir di dunia dan kau ada di antara milyaran manusia 
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...