Jumat, 17 Mei 2013

[BeraniCerita #12] Tut Tut Tut


pict from here
Tut tut tut
Aku selalu memanggilmu seperti itu
Kala kau lewat dengan sepatu bututmu

Tut tut tut
Aku sangsi bahwa kau tahu akan artinya itu
Karena kau tetap diam dan tak menoleh padaku

Tut tut tut
Aku takut kalau kau adalah hantu
Yang tercipta dari bayang-bayang ilusiku

Tut tut tut
Entah harus bagaimana caraku memanggilmu
Kau hanya tersenyum sedikit kala melihat diriku

Tut tut tut
Mungkinkah Astuti itu adalah namamu
Kurasa entah, aku masih meragu tentangmu

Tut tut tut
Kau lewat lagi dengan sepatu bututmu
Menghampiriku hingga membuatku malu

Tut tut tut
Kemudian tersenyum tanpa bicara padaku
Dari jauh, seseorang sepertinya memanggilmu

Tut tut tut
Aku berinisiatif untuk memberitahumu
Tapi kau tak mengerti karena rungumu

Tut tut tut
Kau malah menunjukkan sepatu bututmu
Bukan, bukan itu yang kumau tapi hanya kau

Asnawi membaca puisi itu berulang kali hingga matanya terasa lelah. Tanpa diketahuinya, ada setetes dua tetes air yang enggan dialirkannya di kedua pipinya. Malam yang semakin larut menambah kalut perasaannya saja. Entah ia harus mengadu kepada siapa. Di bawah kaki ranjangnya masih teronggok sebuah kotak persegi berwarna merah hati. Ia bangkit dari posisi telentangnya, duduk, dan mengambil kotak itu.

Perlahan, diusapnya airmata yang akan tumpah. Lalu membuka kotak itu, “Astuti, mengapa sepatu butut ini yang kau tinggalkan padaku? Aku rindu memanggilmu dengan sebutan ‘tut tut tut’ itu. Dengarkah kau disana? Seminggu tanpamu terasa seperti sewindu.”

..::.. words: 226 ..::..

10 komentar:

  1. Balasan
    1. Iya. Kayanya puisi.. :)

      Hapus
    2. Iya Mbak, memang campuran puisi dg FF. Maaf klo sebelumnya hanya tertinggal puisinya aja, terjadi human error. :(

      Hapus
  2. Saya suka puisinya mbak. :D

    BalasHapus
  3. Tut ... Tut... Numpang lewat! Puisinya bagus sih! Oo... Asnawi! ;-)

    BalasHapus
  4. Duh...aku malah teringat guru matematika saat SMU yg bernama Asnawi *komen OOT* hihihihi

    BalasHapus

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...