Selasa, 25 Juni 2013

[BeraniCerita #17] Cinta Tak Sampai

Sepi, itu yang dirasakan Roni siang itu. Mungkin hanya beberapa anak saja yang berseliweran di lorong kelas saat jam ketiga.

“Kesempatan. Mumpung sepi.”
Roni tersenyum sambil bersyukur dalam hati karena sepertinya suasana sedang berpihak padanya. Diambilnya sebuah kursi, lalu membuka sebuah jendela kelas 8-H yang sudah rusak.
Roni mengintip sekeliling kelas itu, tak ada orang. Dengan hati-hati, Roni masuk ke dalam kelas melalui jendela itu.
Yes! Akhirnya aku bisa memberikan ini,” ujar Roni senang.
Roni merogoh sesuatu dari saku celana birunya. Di tangannya telah terdapat beberapa bungkusan kecil yang siap dimasukkannya ke dalam tas biru dongker. Senyum Roni mengembang tepat di bangku kedua dari belakang kelas.
Satu jam berlalu.
Kepala sekolah mengumpulkan siswa-siswi di lapangan secara mendadak. Ada pengumuman penting yang wajib diketahui seluruh murid.
Roni ada disana. Pengumuman itu sangat singkat, tapi padat dan jelas. Roni dapat mendengarnya dengan seksama. Begitu juga teman-teman sekelasnya.
“Gila ya, nggak nyangka gue, Sha,” ucap Irene, teman sebangku Shasha.
“Nggak nyangka apa?” Shasha menyahut.
“Emangnya telinga kamu tuli ya, Sha? Itu, si Rangga ketangkep basah bawa ekstasi ke sekolah. Lagian kamu bisa-bisanya pacaran dengan Rangga, adik kelas lagi.” Kali ini Debie yang bicara.
“Sha nggak percaya!” Shasha menutup telinganya, mengabaikan apa yang didengarnya.
Sementara itu, Roni yang mendengar dari barisan yang tak jauh dari Shasha menyunggingkan senyumnya dengan lebar. Usahanya tidak sia-sia. Akhirnya, Rangga di skors untuk waktu yang cukup lama. Tak ada yang tahu dalang di belakang peristiwa itu.
Roni pun mulai menyusun rencana selanjutnya. Mendekati Shasha, teman sekelasnya yang sangat dicintainya. Roni berkata bangga dalam hati, “ekstasi memang membuatku lebih percaya diri.”
..::.. words: 261 ..::..

8 komentar:

  1. ckckckck...jahat nih si Ronny kecil-kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana nggak jahat, cintanya nggak kesampaian...

      Hapus
  2. keren idenya, sempet kaget tadi, karena penggambaran awal mirip banget sama ceritaku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Ayu. Aku udah baca ceritamu, emang mirip ya penggambarannya. Tapi gpp deh... :/

      Hapus
  3. ini baru keren, Sus! Congrats ea... :)

    BalasHapus
  4. begini ini neh kalau cinta dah nggak berlogika :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata Agnesmo: cinta ini kadang-kadang tak ada logika...
      Emang cinta tak kenal logika bukan?!

      Hapus

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...