Selasa, 25 Juni 2013

Marhaban Ya Ramadhan

Dua malam yang lalu, bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban. Itu artinya, puasa akan sebentar lagi, kurang lebih 2 minggu saja. Ah, rasanya memang menyenangkan. Apalagi bisa berkumpul bersama dengan keluarga. Tapi kok aku aneh ya? Aku malah ingin merasakan puasa di kota orang, atau sekalian lebaran di sana. Tapi sudahlah... mungkin memang belum saatnya seperti itu. Lagian aku juga masih bingung, apakah akan lanjut di luar atau di sini saja, di kotaku. Yang katanya awal tahun depan dibuka.

Oke oke, aku nggak mau curcol berkepanjangan. Saat ini, aku cuma mau share tentang beberapa ucapan mengenai Marhaban Ya Ramadhan. Sebenarnya terasa ganjil memakai 'Ramadan', karena yang kutahu selama ini selalu menggunakan 'Ramadhan'. Tapi apalah arti sebuah nama, yang penting kan maknanya, iya kan? Sedikit banyak... aku mulai berlajar lah di beberapa grup kepenulisan. Masih belajar dan akan terus belajar, sampai kapan... aku nggak tahu! So... baca aja ucapan di bawah ini ya :)

[1]
Jika qolbu seputih salju, jangan biarkan ia keruh. Jika hati seterang bintang, jangan biarkan ia mendung. Jika pikiran seindah bulan, mari hiasi dengan iman.

[2]
Bila ada langkah membungkus lara. Bila ada kata merangkai dusta. Bila ada tingkah menoreh luka. Kumohon maaf atas semuanya.

[3]
Welcome to Ramadan great sale. Jangan lewatkan obral pahala sebesar-besarnya, diskon dosa sampai dengan 99% + doorprize "Lailatul Qadar" hanya 30 hari. Maafin daku dan Met puasa...

[4]
Fajar Ramadan hampir tiba, penghapus noda sebening embun, penyejuk kalbu, sucikan hati dan bersihkan diri. Selamat menyambut bulan suci Ramadan.

[5]
Saat kita terjaga dosapun tak terhingga. Memohon ampunan dari Yang Kuasa, itulah yang kita pinta. Besok kita telah menyambut bulan puasa yang penuh dengan pahala. Mari kita menanam benih keikhlasan di setiap langkah. Melafazkan dzikir kata. Mengharapkan ridho Allah di bulan yang mulia.  Marhaban ya Ramadan.

[6]
Wajah bercahaya berseri indah karena siraman air wudhu dan sujud di tikar sajadah. Hati yang gundah gulana mengingat dosa yang tak terhingga. Ramadan telah tiba menjemput hati tuk kembali ke fitrah. Keikhlasan beribadah mengharap rindho dan ampunan Yang Kuasa. Seiring kata-kata sebagai pengganti diri, ucap dihaturkan. Marhaban ya Ramadan.

[7]
Terselip khilaf dalam canda. Tergores luka dalam tawa. Terbelit pilu dalam tingkah. Tersinggung rasa dalam bicara. Mari kita saling maaf memaafkan sebelum tiba bulan Ramadan. Semoga kita tetap sebagai saudara dalam satu jembatan, satu doa, dan satu tujuan dalam menuju ridho Allah. Marhaban ya Ramadan.

[8]
Pulang sedanau hari selasa. Pulang pergi naek bukit raya. Sebentar lagi kita puasa. Mohon maaf kalau ada salah kata.

[9]
Ramadan yang penuh berkah telah dekat. Semoga Allah berkenan memberi kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadan ini. Diberi kekuatan, kesehatan, dan kemudahan dalam menjalankan semua ibadah dengan segala kerendahan hati. Mohon maaf lahir dan batin.

[10]
Bentar agik puase. Menyambut Ramadan tibe. Haru rase di dade. Senang di hati rase nak belinang aek mate. Mumpung kite maseh benyawe... kalau ade belebeh cande, telepas kate, telajak bahase, sebelum puase... saye mohon maaf atas segale dose. Semoge kite selalu dalam lindungan-Nye. Aamiin...

Nah, banyak juga ya ucapannya. Ada yang sekedar ucapan biasa, ada juga yang dibuat pantun. Itu ucapan yang kukoleksi dari teman-temanku. Bagus kan? Di bawah ini, ada satu yang menggelitik perasaanku, kangen dengan masa-masa kuliah bersama mereka. Taraaa...

Sebelum HCl jadi basa, NaOH jadi asam, NaCl jadi manis, dan NC6H12O6 jadi asin, hati selalu tertengadah megharap titrasi maaf dari buret hatimu. Marhaban ya Ramadan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...