Minggu, 30 Juni 2013

Debur

pict from mbah google

#Debur asmaramu telah menyatu saat ia malu-malu menciumi bibir pantai.

Kau #debur jiwaku, riakkan lagi hingga tumpah ruah di dadaku, biar lepas rasa rindu.

Rasakanlah rasaku, #debur paling nyaring yang pernah kuteriakkan namamu, lalu tenggelamku.

Kurasakan #debur itu memancarkan resonansi, dari gaung kata-kata yang tak sampai, kepadamu.

#Debur ombak, desir pasir, desau angin, dan pantai itu ialah saksi bisu kenangan kita yang tak terlupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...