Senin, 15 Juli 2013

Tentang Ramah Tamah


pict from here

“Menurut lo, beramah-tamah itu penting nggak sih?”
Putri tertegun mendengar pertanyaan Nova. Nova yang dikenal cuek, bisa-bisanya bertanya tentang itu. Apa Nova sudah mulai berubah?
“Tumben lo nanya gitu, Nov.”
“Emang nggak boleh ya?”
“Boleh. Boleh banget, Nov. Emang kenapa sampai nanya gitu.”
“Nggak tahu nih, gue risih aja dengan salah satu cowok yang lagi pedekate dengan gue.”
“Cieee… Nova. Siapa tuh? Kenalin dong.”
Nova mencibir kesal, “kenalan aja sendiri. Lagian lo udah punya cowok, masih aja pengen kenalan dengan cowok lain.”
Putri tertawa.
“Gue serius nih, Put. Menurut lo, gimana?”
“Ramah tamah ya? Perlu sih, asal jangan berlebihan aja. Nanti lo dianggap camuk lagi.”
“Camuk?!”
“Iya, camuk. Cari muka. Atau bisa aja nanti lo dibilang penjilat. Karena keramah-tamahan yang berlebihan tadi.”
Nova manggut-manggut mendengar penjelasan Putri, walaupun penjelasan itu masih kurang baginya.
“Terus, cowok itu berarti camuk dong ke gue?”
“Itu lain kali, Nov. Mungkin dia memang suka dengan lo, terus cara dia pedekate ya begitu modelnya.”
“Nggak juga sih, Put. Tiap dia dekat dengan cewek, pasti gitu. Sok akrab banget. SKSD istilahnya.”
“Mungkin memang sifatnya kali, Nov.”
“Iya kali ya. Tapi gue jadi mikir sendiri… karena keramah-tamahannya, dia sering banget diterima rekan kerja manapun. Sedangkan gue… boro-boro diterima, kadang gue malah dinasihati atau dimarah-marah.”
“Lagian lo cuek banget sih dengan hidup lo, apalagi dengan orang yang baru dikenal. Kesannya tuh sombong, Nov.”
“Ya… mau gimanalah, Put. Emang dari sononya begini.”
“Gue yakin kalo lo bisa berubah. Belajar aja dari tuh cowok, siapa tahu keramah-tamahannya menular ke lo. Dan, gue jamin deh… teman akrab lo bukan cuma gue, tapi banyak!”
“Tapi, Put….”
“Udah deh, percaya dengan gue. Beramah-tamah, saling terbuka, baik, jujur, dan bermoral itu merupakan karakter diri. Lo udah punya empat karakter, tinggal satu aja yang belum.”
Nova berdehem. Berpikir keras sampai keningnya berkerut-kerut.
“Udah, nggak usah dipikir segitunya, Nov. Lo tinggal jalanin aja. Bawa santai seperti yang sering lo bilang. Lo curhat seperti ini aja, gue udah senang. Itu artinya lo udah mulai bersikap ramah. Apalagi kalo lo emang mau beramah-tamah beneran. Gue jamin, masa depan lo nantinya pasti lebih sukses dari sekarang!”
Nova meninju lengan Putri pelan. Ia tersenyum kepada teman akrabnya itu.
“Iya, Put. Gue akan coba jalanin. Doain gue ya….”
“Pasti, Nov. Oiya, kalo udah jadian dengan tuh cowok, traktir-traktir ya. Hehehe…,” canda Putri.
#IWriteToInspire for #14DaysofInspiration ~ Generosity (Keramah-tamahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...