Rabu, 25 September 2013

Halimun


Aku menatap #halimun di bola matamu, membunuh ambigu, menuntut teduh yang dulu.

Pada kemarau senja, #halimun menebar duka, aku dan kamu terpisah jeda.

#Halimun kenangan menyeruak dada, mengimpitkannya menjadi tiga kata, aku masih cinta.

Jika pagi melesap begitu saja, #halimun masih merengkuh dada, merasuk ke telaga mata.

Napasku; #halimun yang merindu aromamu, di tiap pagi nan bisu.

Adapun #halimun; tamparan pilu bagi dentang waktu, saksi jejak-jejak rindu.  

Kekasih, jika kau tak lagi di sisi, aku serupa #halimun yang menghantar embun pagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...