Rabu, 11 September 2013

[My Book] Cerita Horor Kota

Siang menjelang sore, kawan. Sudah siap baca Cerita Horor Kota belum? Akan ada 11 cerita horor dari 11 kota di Indonesia yang bakalan siap menemani malammu. Widiiih... ada apa tuh di belakangmu? Upz, sorry...

Aku lagi bereuforia nih, maklum... lagi senang karena sebentar lagi Cerita Horor Kota akan segera terbit. Dan, Cerita Horor Kota dari Penerbit PlotPoint adalah Omnibook pertamaku. Genre penulisan yang benar-benar baru meskipun tetap ada unsur romance di dalam tulisanku.

*Udah lama sih pengen nulis tentang bagian lomba ini, tetapi baru pengen lagi... ya sekarang! Hahaha #gaje ya.

Cerita Horor Kota merupakan kumpulan 10 + 1 cerpen bergenre horor yang terpilih dari Kompetisi Menulis Cerita Horor Kota yang diadakan Penerbit PlotPoint pada Mei 2013 lalu. 1 cerpen tambahan merupakan karya penulis buku best seller Raksasa dari Jogja - Dwitasari.

pict from @_PlotPoint
Tanggal 30 Juni 2013 adalah Pengumuman Pemenang Cerita Horor Kota. Dari 275 cerpen yang masuk dipilih menjadi 10 pemenang itu adalah sesuatu ya. Alhamdulillah. ('-'*)

Tentunya dengan berbagai pertimbangan dari dewan juri, seperti:
  • Storytelling
  • Karakter
  • Logika plot
  • Teknis (ex: typo, penulisan, kerapihan)
  • Otentik: kesesuaian dengan kota, lokalitas

Dan, dewan juri memutuskan ada 10 nama yang berhak menjadi pemenang Cerita Horor Kota, yakni:
  1. Susi Retno Juwita (@Susi_SmileKitty) Di Balik Hujan (Pontianak)
  2. Rina Kartomisastro (@roro_dwirina) – Hantu Sudah Tahu  (Malang)
  3. Mitha SBU (@mithasbu) – Dua Titik Merah (Sampit)
  4. Faisal Oddang (@sajakimut) – Obituari Parakang (Makassar)
  5. Putra Zaman (@poetrazaman) – Dipo di Gunung Dempo (Pagar Alam)
  6. Muhammad Rivai (@rivaimuhamad) – Taring (Karawang) 
  7. Anastasye (@naztaaa) – Dendam (Manado) 
  8. Mardian Sagiant (@msagiant) – Rumah Taman Anggrek (Pontianak) 
  9. Rexy (@gearexy) – Gerbong Maut (Malang) 
  10. MB Winata (@MBWinata) – Negori Silop (Kayu Agung)
Pengumuman ini ditayangkan melalui Twitter lebih dulu, senangnya bukan main. Oya, kalian mau tahu nggak? Aku sampai keringat dingin lho waktu membaca ada namaku. Akhirnya, perjuangan pertamaku ke Penerbit Mayor berhasil, walaupun baru kapasitas kecil alias 1 cerpen. It's ok, friends! Sesuatu yang berawal dari kecil jika ditumpuk maka lama kelamaan akan menjadi besar. Setuju?

Cerita Horor Kota ini perlu waktu yang cukup panjang dalam prosesnya. Ya iyalah, mesti dibaca oleh editor PlotPoint (Mbak Ninus) lalu direvisi atas kritikan dan saran yang ada. Alhasil, buku ini baru naik cetak ketika mendekati Hari Kemenangan. Makanya baru terbit bulan September ini. Dan, Cerita Horor Kota adalah buku ketujuhku dalam dunia tulis menulis. Dunia yang baru saja kutekuni ketika aku mengalami kegagalan saat mengikuti serangkaian tes di beberapa Kota di Indonesia, tepatnya pertengahan April 2013.

Berikut penampakan Cerita Horor Kota yang akan segera terbit di toko buku di kota kalian. Harga yang kuketahui dari Penerbit PlotPoint yakni Rp. 47.500,-

So, siapkan tabunganmu dari sekarang ya! Peringatan: sebaiknya kamu tidak membacanya sendirian!

pict from @_PlotPoint

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...