Sabtu, 05 Oktober 2013

Jenuh

pict from favim.com
Aku #jenuh, menghitung peluhpeluh, dari pakaian lusuh, bersegera untuk dibasuh.

#Jenuh bukan perkara antara aku dan kamu, tapi waktu.

Dadaku bergemuruh, saat candamu hilang ditelan #jenuh.

Cuma kata maaf yang terlintas saat kau bilang #jenuh, sedang hatiku mulai merapuh.

Tatapan #jenuh berpacu, saling mengadu, tapi tetap saja hati merindu harihari yang lalu.

Adakah #jenuh paling riuh di dadamu? Mungkin itu aku.

Aku rindu aku yang dulu, bukan serupa #jenuh, atau retak tak lagi utuh

Kuharap #jenuh tak mendiamkan waktu, agar dinding hati kita kembali berseru menjemput temu.

Kau begitu angkuh, menebar #jenuh dibalik rengkuh, airmataku kembali jatuh. 

#Jenuh paling menusuk kalbu ialah saat temu bersapa ragu. Bibir kelu. Lidah membisu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...