Rabu, 02 Oktober 2013

Kau dan Kopi

pict from favim.com
Embun telah melesap dalam tanah basah, namun sekelabat bayangmu masih kunikmati pagi ini.

Hingga kulihat kemesraan antara kau dan kopi; dua sepadan yang enggan memisah. Aku cemburu!

Aroma kopi itu menyesakkan dadaku, seiring desak airmata sepeninggalmu di pagi buta. Aku tak mampu menghirupnya.

Lalu aku tak menyeduh secangkir kopi untukmu. Sebab aku tahu betul, kau lebih memilih kopi susu.

Dan pagi yang membayang ini, bolehkah kukecup ampasnya yang menempel di senyummu? Sebab aku tak suka kopi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...