Rabu, 02 Oktober 2013

(Bukan) Duel Penyair [4]

pict from favim.com
1)
~ : Kenangan tercerai burai, memenuhi dinding dengan sepi, bergaun tak lagi putih.
~ : meski kenangan terberai, namun ingatan tentangmu , tetap diam di sudut kepala paling tenang.
~ : Semalam ini, kukumpulkan dari tenangku. Membiarkannya lepas hingga tak berbekas.
~ : kelak di malam ke sekian, hati yang kau lepas akan kembali pulang, mendiami hatimu  
~ : Lalu merajai, hingga kembali, menemani sepi yang tak kunjung berakhir.

2)
~ : Satu sajak takkan cukup rinduku kepadamu. Adakah kau dengar bisikku?
~ : pada matamu aku ingin menjadi apapun, yang saat kau terpejam aku tak hilang.
~ : pada buai mimpi, kelak aku arti dari ruang temu, bukan sekadar lewat tatapan semu.

3)
~ : Lariklarik khatulistiwa sudah tak terlihat di langit kota kita. Hanya sejuk sapa lewat kata.
~ : Sapakan pada langit kelam, alam hanya butuh sedikit kehangatan bagi kota tak terjamah kearifan ini. 

4)
~ : malam ini, tak nampak oleh mata. Jauh dari jiwa. Dan seketika rindu menginginkan temu segera.
~ : Siluetku mungkin menghilang seiring . Terbang serupa kupukupu di angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...