Jumat, 11 Oktober 2013

Periuk Kekata

pict from favim.com
Andai aku #periuk, kuingin cintamu bersemayam di dalamnya, hingga nanti aku dan kau menjadi kita.

Apa kabar hati? Masihkah terpendam dalam #periuk luka yang enggan menanak cinta kembali?

Bersama denting waktu, kita senantiasa bersama, hingga #periuk melahirkan cinta di dua jiwa.

Ibu, kau serupa #periuk di balik usia senjamu. Tak kenal lelah mematangkanku dalam perjalanan hidup.

Kusimpan ego perasaanku dalam #periuk, memenjarakannya untuk sekadar mengenal logika.

Kelak, saat dewasa telah matang, kubuka #periuk masa untuk menuai hari tua bersamamu.

Sesenja ini, jingga tak tampak, jejakku pun terhapus deras hujan, lalu kutitipkan saja dalam #periuk rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...