Senin, 06 Mei 2013

#DearBara

Agak aneh ketika aku menulis #DearBara di judul postinganku kali ini. Tapi sudahlah, aku hanya iseng ingin menulis tentang ini. Dan lagi, aku nggak berharap banyak untuk bisa dinner denganmu, karena aku jauh dari kota itu (bukan di Jabodetabek). Bara, mungkin aku lebih mengenalmu dengan sebutan Beben. Apa kamu ingat? Kita teman sekelas loh (3 SMA). Aku duduk di salah satu bangku di depanmu. Sebut saja aku ini dengan Susi Similikiti weleh weleh, hehehe...

Apa sekarang kamu ingat? Kalaupun nggak ingat, nggak masalah buatku. Aku turut senang dan bahagia atas kesuksesanmu, Bar. Awalnya aku nggak pernah tau tentang apapun yang berkaitan denganmu. Aku nggak pernah main twitter, aku sibuk kuliah terus kerja, dan tentunya jarak juga telah memisahkan kita. Aku baru tau tentang kamu setelah aku membaca salah satu majalah kesayanganku, Aneka Yess! Disitu terpampang nyata namamu, meski bukan wajahmu. Lihat saja di posting sini.

Sebelumnya maaf ya telah mengambil fotomu tanpa izin melalui akun Fbmu. Karya-karya yang kamu tulis semuanya memiliki makna tersendiri. Mulai dari kumpulan puisi "Angsa-Angsa Ketapang", kemudian kumpulan cerita "Radio Galau FM" dan novel "Kata Hati". Lalu, kamu juga bergabung dengan beberapa penulis untuk menghasilkan karya berjudul "Singgah" dan "Cerita Hati". Dan sekarang, kamu merilis buku kumpulan cerpenmu yang berjudul "Milana".

pict from here
Ah, rasanya seperti mimpi saja. Tapi ini benar-benar kamu, Bar. Tulisanmu begitu menyentuh tiap pembaca, dan aku yakin jumlah followers di twittermu itu kebanyakan cewek yang menghuninya. Lalu, apa masalahnya buatku? Nggak ada, Bar. Aku senang dengan karya-karyamu meski aku belum menemukan "Milana" di Pontianak. Jujur, aku menyukai senja dan aku juga terlalu sering untuk menunggu seseorang yang kadang orang-orang bilang, itu nggak menyenangkan. Tapi buatku, menunggu senja ataupun menunggu seseorang yang begitu spesial adalah sesuatu yang menyenangkan.

Bara, setelah kamu membaca semua ini, kamu mungkin sedikit terkejut. Bagaimana mungkin seorang Susi yang pendiam dan pemalu bisa menulis sebuah surat berjudul #DearBara. Aku bukan termasuk salah satu fans beratmu loh, aku hanya kagum denganmu, dengan tulisanmu, dengan karya-karyamu. Aku juga suka menulis walaupun dulu kebanyakan nulis di Diary. Tapi, semenjak mengenal blog, aku lebih sering menulis disini meski kata-kataku masih terbilang jauh dari kata 'bagus'.

Kok aku jadi curhat colongan ya, Bar? Tapi sudahlah, lagi-lagi aku nggak mempermasalahkan itu semua. Aku nggak bisa dinner denganmu juga nggak apa-apa. Hanya dengan menikmati tulisanmu, itu juga sudah cukup buatku. Aku berharap kamu berkenan memberikan sedikit banyak tips menulis untukku atau memberi semangat untukku. Siapa tau kan, aku juga bisa menerbitkan salah satu karyaku. Entah itu berupa kumpulan puisi, kumpulan cerita, atau bahkan novel.

Kurasa sekian dulu #DearBara dariku untukmu. Salam sukses untukmu, Bar. ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

No comment - No cry
Meskipun komenmu sangat kuhargai disini :')

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...